Baik berlebihannya ego, tingginya amarah, keangkaramurkaan dan kesewenang-wenangan. Untuk dapat menggapainya, dibutuhkan kekuatan iman dan lantiping pikir.
Baca Juga: Ngupil Siang Hari di Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?
Unsur kedua Bawak, diartikan Obahing awak atau olah gerak tubuh. Maksudnya, agar kehidupan ini lebih hidup, manusia berkuwajiban berikhtiar hingga batas kemampuannya.
Baik untuk menggapai cita-cita kehidupannya, demikian juga dalam meraih pemenuhan kebutuhan hidup (lahiriyah maupun batiniah) keluarganya.
Unsur ketiga Doran, Donga mring Pengeran ada juga yang memaknai Aja Adoh Mring Pengeran. Dalam spirit spiritual kejawen, kata Pangeran sama halnya dengan Gusti Kang Dingengeri atau Allah tempatnya mengabdi dan berbakti.
Baca Juga: Potong Rambut Kemaluan di Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?
Ojo adoh marang pangeran, berarti ‘Jangan menjauhkan diri dari Gusti Allah’. Maksudnya, manusia berkuwajiban berikhtiar secara spiritual, dengan memanjatkan doa secara khusuk kepada Gusti Allah Kang Maha Welas lan Maha Asih, bukan kepada yang lain. ***
Kustawa Esye |.| Redaktur Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) dan Budayawan, Ketua Komunitas Kiai Damar Sesuluh (Spirit Reliqious, Cultural & Education)