Network
KARANGANYARNEWS - Selain berinovatif pada motif-motif kontemporer, perkembangan batik di Kota Semarang desainnya juga mengacu kearifan lokal.
Inovatifnya pada motif-motif kontemporer diantaranya seperti Lawang Sewu, Tugu Muda, Stasiun Tawang dan lainnya yang direplika pada gelaran kain batik di Kota Semarang.
Demikian kesimpulan yang dapat ditarik dari pemaparan narasumber dalam acara Bubak Batik Semarangan di Gedung Monoduhis, Jalan Kepodang, Semarang, Sabtu 01 Oktober 2022 malam.
Baca Juga: 17 Link Twibbon Hari Batik Nasional 2022: Lengkap Cara Aplikasinya Teruntuk IG, WA, dan Facebook
Tiga nara sumber yang dihadirkan dalam gelaran ini Ida Noviani Setyawati Gafur (Rotary Club Semarang Kunthi), Erna Setyawati (owner Batik Pasha Semarang), dan Gunoto Saparie (KSBN Jawa Tengah).
Gunoto Saparie mengatakan, ciri khas batik Semarang adalah warna yang terang. Dominasi warna ini agaknya ciri khas budaya pesisir, misalnya batik Pekalongan dan Lasem yang berbeda dengan warna khas Surakarta yang cenderung gelap.
Sementara itu, Ida Noviany Setyawati memuji perkembangan batik Semarang yang dinilainya sangat pesat. Inovasi desain dan motifnya begitu memikat, membuat orang tertarik memberi kepada orang tak mampu. Namun, harus diakui, sulit menemui orang yang tetap berkarya di tengah produk iklan.
Baca Juga: Gratis, 12 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap Cara Aplikatifnya Seluruh Medsos
Sedangkan Erna Setyawati menyatakan gembira, karena banyak even atau kegiatan tentang batik yang dilaksanakan mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat, meskipun relatif tidak banyak.
