KARANGANYARNEWS - Filosofi Blangkon, Penutup Kepala Pria Jawa yang Sarat Makna. Kota Solo identik dengan seni, budaya, serta kerajinan tradisional, salah satu dari produk yang dihasilkan adalah blangkon.
Sekadar informasi, blangkon adalah penutup atau ikat kepala lelaki dalam tradisi busana adat Jawa.
Sebutan blangkon berasal dari kata 'blanco' (Bahasa Belanda), istilah yang dipakai masyarakat etnis Jawa untuk menyebut sesuatu siap pakai.
Baca Juga: Ngarsopuro Night Market, Indahnya Pesona Wisata Malam Kota Solo
Blangkon memiliki makna filosofis mendalam berupa pengharapan dalam nilai hidup.
Masyarakat Jawa kuno meyakini kepala seorang lelaki memiliki arti serius dan khusus, sehingga blangkon sudah menjadi pelengkap busana keseharian atau pakaian wajib bangsawan Jawa.
Dahulu, pembuatan blangkon tidak bisa dilakukan sembarangan orang. Hal ini karena terdapat penetapan pakem atau aturan tersendiri.
Jadi, hanya seniman memahami dan memiliki keahlian terkait pakem saja yang boleh membuat blangkon.