Protes Kerusakan Jalan, Warga Ketunggu Hilir Kabupaten Sintang Tutup Akses Menuju Malaysia

- 15 Januari 2022, 10:30 WIB
Warga Dusun Mungguk Tenggiling, Desa Setungkup, Kecamatan Ketungau Kabupaten Sintang Kalimantan Barat menutup akses jalan menuju perbatasan Malaysia.
Warga Dusun Mungguk Tenggiling, Desa Setungkup, Kecamatan Ketungau Kabupaten Sintang Kalimantan Barat menutup akses jalan menuju perbatasan Malaysia. /Humas Pemkab Sintang/

KARANGANYARNEWS-Warga Dusun Mungguk Tenggiling, Desa Setungkup, Kecamatan Ketungau Kabupaten Sintang Kalimantan Barat menutup jalan, akses ke Malaysia.

Aksi penutupan jalan itu adalah kali ketiga. Selain menebang pohon-pohon besar untuk menutup jalan, warga juga membentangkan sejumlah spanduk dan berorasi. Intinya, mereka memprotes gubernur setempat yang tak kunjung memperbaiki jalan nasional tersebut.

"Pemerintah dari semua elemen, mulai dari kabupaten sampai pusat seperti tutup mata, kondisi jalan kami tidak pernah diperhatikan," kata salah seorang warga, Ade Supriyadi, ketika dikonfirmasi, Sabtu (15/1/2022).

Baca Juga: Fakta-fakta Video 61 Detik yang Disebut Mirip Nagita Slavina, Begini Penjelasan Roy Suryo

Lebih lanjut Ade mengatakan, selama ini kondisi jalan lintas Ketungau mulai dari Hilir, Tengah hingga Hulu sangat memprihatinkan.

Ade mencontohkan, jarak tempuh antara Kecamatan Ketungau Hulu yang merupakan titik perbatasan Malaysia dengan ibu kota Kabupaten Sintang sekitar 200 KM harus ditempuh dengan kendaraan darat hingga belasan jam.
 
"Padahal kalau dihitung jumlah kilometer sama dengan jarak Sintang ke Pontianak yang harusnya bisa ditempuh 5 sampai 6 jam dengan menggunakan jalan darat," ujarnya.

Baca Juga: Ajaib! Rajin Salawat, Keluarga Wagiman Berikut Rumah Seisinya Lolos dari Amukan Semeru
 
Keluhan serupa disampaikan warga Ketungau Tengah, Budi (35), yang kesulitan dengan kondisi jalan yang ada. "Sudah hampir sebulan tidak bisa keluar Ketungau karena kondisi jalan yang ada. Pakai mobil cepat rusak, pakai motor akses jalannya sulit," ujarnya.

Menurut dia, kondisi kerusakan jalan yang ada juga mempengaruhi faktor ekonomi secara langsung. "Saya biasanya membawa BBM dan LPG, tapi karena jalannya luar biasa rusak kita setop dulu sementara. Entah sampai kapan," keluhnya.

Namun aksi protes dan penutupan jalan nasional oleh warga itu hanya berlangsung sebentar saja. Bupati Sintang yang diwakili oleh Asisten Perekonomian Yustinus melakukan negosiasi dengan masyarakat sehingga akses jalan kembali dibuka.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah