Krisis Pangan Global Akibat Invasi Rusia, Begini Pesan Paus Fransiskus

- 1 Juni 2022, 22:17 WIB
Paus Fransiskus mengimbau agar jangan menggunakan gandum sebagai 'senjata' perang
Paus Fransiskus mengimbau agar jangan menggunakan gandum sebagai 'senjata' perang /Instagram @franciscus

KARANGANYARNEWS - Konflik antara Rusia dan Ukraina memicu terjadinya krisis pangan global.

Salah satu faktor penyebabnya adalah karena Ukraina tidak bisa melakukan ekspor karena blokade Rusia pada pelabuhan di Laut Hitam.

Rusia melakukan itu sebagai balasan atas sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya.

Terkait hal ini Paus Fransiskus mengimbau pihak berwenang untuk mencabut larangan ekspor gandum dari Ukraina, dengan mengatakan gandum tidak dapat digunakan sebagai "senjata perang".

Baca Juga: Tanpa Senjata, Begini Aksi Perlawanan Seniman Ukraina Atas Invasi Rusia

"Larangan ekspor gandum dari Ukraina sangat mengkhawatirkan karena kehidupan jutaan orang bergantung pada itu, terutama di negara-negara miskin," kata Fransiskus kepada ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Rabu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengatakan krisis pangan global memburuk, sedang mencoba menengahi kesepakatan untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina, meskipun para pemimpin Barat menyalahkan Rusia karena meminta tebusan dunia dengan memblokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

“Saya mengimbau dengan sepenuh hati agar segala upaya dilakukan untuk mengatasi masalah ini, untuk menjamin hak universal atas nutrisi. Tolong! Jangan gunakan gandum, bahan makanan pokok, sebagai senjata perang,” ujar Paus Fransiskus, yang disambut tepuk tangan meriah dari kerumunan.

Baca Juga: Penelitian Keterkaitan Stroberi Organik dengan Hepatitis A Dilakukan AS dan Kanada

Selain kematian dan kehancuran yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina, perang dan upaya Barat untuk mengisolasi Rusia sebagai hukuman telah membuat harga gandum, minyak goreng, pupuk, dan energi melonjak---merugikan pertumbuhan global.

Paus sering mengutuk invasi dan pertumpahan darah yang disebabkan oleh apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Namun, audiensi umum pada Rabu adalah pertama kalinya dia berbicara secara rinci tentang krisis pangan global yang ditimbulkan oleh perang tersebut.

Ukraina berusaha mati-matian untuk mengekspor simpanan gandum yang besar melalui jalan darat, sungai, dan jalur kereta api untuk membantu mencegah krisis.

Namun, Ukraina tidak memiliki peluang untuk mencapai target ekspor kecuali Rusia mencabut blokade pelabuhan di Laut Hitam, kata seorang pejabat pertanian pekan lalu.***

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x