Dituding Lakukan Kekerasan hingga Ditendang dari Asosiasi, Ini Tanggapan Andibachtiar Yusuf

2 September 2022, 22:45 WIB
IFDC resmi mengeluarkan Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan, menyusul dugaan tindak kekerasan terhadap salah satu talent coordinator. (Foto: Instagram/@andibachtiar) /

KARANGANYARNEWS - Indonesian Film Director Club (IFDC), sebuah asosiasi mewadahi para sutradara film Tanah Air per September 2022 telah resmi mengeluarkan Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan.

Hal itu lantaran pihak bersangkutan diduga telah melakukan kekerasan terhadap salah satu talent coordinator di sebuah produksi yang digarapnya.

Melalui pernyataan yang ditulis di laman Instagram, IFDC menolak segala bentuk kekerasan kerja dalam proses berkarya dan dalam peran sutradara di ekosistem perfilman Indonesia.

IFDC bersimpati dan berpihak pada korban serta mendukung proses yang dipilihnya.

Baca Juga: Prank Nasional Kenaikan BBM, Inilah Harga Pertalite dan Solar Hari Ini

"Karena itu, setelah melakukan penilaian menyeluruh atas kasus kekerasan yang beredar melalui akun Instagram @juandini, kami menyatakan telah mengeluarkan saudara Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan IFDC serta memberikan saran agar yang bersangkutan melakukan asesmen psikologi diri dan konseling di lembaga seperti Yayasan Pulih," lanjut IFDC dalam pernyataannya di akun Instagram @ifdclub, Kamis, 1 September 2022.

Asosiasi ini juga meminta kepada pihak-pihak terkait untuk tetap berpihak kepada korban, mendampingi serta memenuhi tanggung jawab atas profesi dalam proses kerjanya.

IFDC pun menyerukan jika ada anggota melakukan hal serupa agar tak segan melaporkannya lewat akun media sosial mereka.

Baca Juga: Dugaan Hubungan Intim Putri Candrawathi-Kuat Maruf, Ini 7 Rekam Jejak dan Profil Lengkapnya

Sementara itu, lewat laman Instagram, Andibahctiar Yusuf telah memberikan konfirmasi terkait tudingan tindak kekerasan dialamatkan kepada dirinya.

Andibahctiar Yusuf mengatakan dalam produksi series Catatan Akhir Sekolah yang ia sutradarai, sempat kekurangan pemain figuran.

Padahal, dirinya merasa telah memberikan data jumlah pemain figuran, termasuk pakaian pada H-2 proses produksi.

Namun, lantaran permintaan itu tak dipenuhi, akhirnya ia pun kesal.

Baca Juga: Begini Cara Ferdy Sambo Membohongi Kapolri dan Bawahannya

Andibachtiar Yusuf merasa kesal. Dirinya tak mau melakukan pengambilan gambar lantaran jumlah pemain figuran kurang.

Andibachtiar Yusuf berdalih, hal itu bisa berimbas pada tekanan nama dan catatan untuk dirinya.

"Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja 'kru') untuk melengkapi jumlah. Saya mendorong agar agak menjauh karena saya kesal," tulis Andibachtiar Yusuf dalam unggahannya.di akun Instagram @andibachtiar, Kamis, 1 September 2022.

"Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya dilakukan di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah dorongan yang saya lakukan, bukan tamparan," sangkal sutradara film Love for Sale.

Baca Juga: Miris.! Tertawa Saat Rekonstruksi, Kuat Ma’ruf Diduga Sudah Tahu Begini Akhir dari Kasus Pembunuhan Brigadir J

Andibactiar Yusuf menyayangkan sikap IFDC tidak memfasilitasi pertemuan dirinya dengan kru untuk mediasi.

"Permintaan saya pada asosiasi (IFDC) untuk melakukan mediasi dengan kru yang bersangkutan sama sekali tidak digubris," sesalnya.

Sebelumnya dalam sebuah produksi series Catatan Akhir Sekolah, seorang talent coordinator ditampar sutradara yang melabeli dirinya sebagai sutradara paling ganteng di seluruh negeri. Kabar itu diunggah Juandini Liesmita lewat story akun Instagramnya, @juandini, Rabu, 31 Agustus 2022. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler