Sumber lainnya, Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Tengah, Moh Chomsol menjelaskan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD Jaawa Timur, BNPB, TNI, Polri, dan tim gabungan untuk menyiapkan dua skema memadamkan kebakaran Gunung Lawu.
Baca Juga: Kebakaran Gunung Lawu Kian Meluas, DMI dan Islamic Center Karanganyar Gelar Salat Istisqa’
Diantaranya dengan menempuh pemadaman melalui jalur udara, terus menggencarkan water bombing yang telah dilakukan tak kurang lima hari berturut-turut.
Dijelaskan njuga, tim gabungan menerjunkan empat regu untuk melakukan pemadaman via darat, dengan sistem pembuatan ilaran atau sekat pemotongan jalur laju api dengan memotong pepohonan kering yang dapat menjadi perantara perambatan api.
Selain itu juga dibuat sekat melingkari titik api agar tidak semakin meluas lagi. Dari seluruh area yang terdampak kebakaran Gunung Lawi yang meliputi Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, keduanya di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mencapai 2.000 hektar
Baca Juga: Kebakaran Gunung Lawu Kian Meluas Hingga 1.990 hektare: Water Bombing, BNPB Gunakan Helikopter.
Di Kabupaten Karanganyar, menurut Moh Chomsol kepada awak media, lokasi titik api yang belum padam di wilayah Desa Gumeng dan Desa Anggrasmanis, keduNY di Kecamatan Jenawi,
Jalur pendakian Gunung Lawu melalui Candi Cetho, tepatnya sepanjang jalur tambak dan jalur pendakian bahar. Kamis 12 Oktober 2023, menurutnya tim gabungan BPBD Jawa Tengah-Jawa Timur dan Badan Nasional Penanggulangan BEncana (NPB), melakukan pemantauan visual dengan drone di hargo tiling, jalur pos Candi Cetho dan bahar. Selain itu juga melakukan water bombing lagi.
Untuk sementara semua jalur pendakian dan wisata ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Diharapkan berbagai upaya dapat memadamkan titik sebaran api di Gunung Lawu khususnya di Jawa Tengah.
Baca Juga: CHEK FAKTA: Misteri DIbalik Selamatnya Warung Mbok Yem dari Kebakaran Gunung Lawu