Tahok Pak Citro: Kuliner Khas Tionghoa yang Melegenda di Solo, Rasanya Mantap Bung!

11 Januari 2023, 22:28 WIB
Tahok Pak Citro, kuliner khas Tionghoa yang melegenda di Solo. Tahok merupakan makanan khas Tionghoa berbahan dasar sari kedelai dengan tambahan kuah jahe sebagai pelengkapnya. (Foto: Dok. Istimewa/Lay) /

KARANGANYARNEWS – Tahok Pak Citro: Kuliner Khas Tionghoa yang Melegenda di Solo. Tahok, mungkin banyak di antara kamu belum begitu familier dengan istilah ini. Wajar, sebab jenis makanan ini memang jarang dijumpai di masyarakat.

Nah, buat kamu yang belum tahu, simak ulasan berikut ya. Tahok merupakan makanan khas Tionghoa berbahan dasar sari kedelai dengan tambahan kuah jahe sebagai pelengkapnya.

Tekstur makanan ini bisa dibilang cukup mirip dengan bubur sumsum atau puding.

Konon, makan semangkuk tahok cukup bermanfaat bagi tubuh, lho. Ya, mengonsumsi seporsi tahok bisa menghangatkan tubuh, terlebih saat cuaca dingin.

Baca Juga: Gareth Bale Pensiun: Ini Karier, Klub yang Dibela dan Koleksi Trofi Juara

Tahok juga dipervaya dapat memperkuat tulang dan mengurangi kadar kolesterol darah.

Makanan ini memiliki kandungan asam folat dan sumber kalsium yang baik untuk wanita hamil. Karenanya, tahok diyakini bermanfaat untuk membantu melancarkan proses persalinan.

Nah, jika kamu saat ini sedang berada di Solo, coba deh mampir ke lapak tahok Pak Citro.

Tempat ini sudah cukup populer dan kerap kali menjadi langganan para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengawan.

Sekadar informasi, Pak Citro awalnya memulai jualan tahok dengan memikul dagangannya, berkeliling dari satu desa ke desa lainnya sekira 25 tahun lamanya.

Baca Juga: Daftar 16 Gerai Es Krim Mixue di Solo, Asal dan Sejarahnya

Setelah seperempat abad jualan keliling, Pak Citro akhirnya memilih membuka lapak tetap di kawasan Pasar Gede Solo.

Di tempat ini, Pak Citro sudah berjualan sekira 20 tahun lamanya. Ia menjajakan dagangannya mulai pukul 05.00 hingga 08.00 WIB.

Tahok Pak Citro beralamat di Jalan Suryopranoto No 21, Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Jika kamu mampir ke lapak tahok Pak Citro nggak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup bayar Rp8000, kamu sudah dapat seporsi tahok nikmat dan dijamin bikin kenyang.

Baca Juga: 6 Kelebihan Corkcicle, Tumbler Kekinian yang Bikin Gaya bak Sultan

Semangkuk tahok hangat disajikan dengan kuah jahe manis. Kuah jahenya terasa begitu sedap lantaran dibuat dari gula merah dan jahe bakar yang dimasak bersama air, daun pandan, dan sedikit sereh.

Mengingat kondisi fisiknya yang kini sudah terbilang renta, Pak Citro dalam menjajakan dangannya dibantu rekannya, Sentot.

Menurut Sentot, kuliner tahok saat ini menjadi langka lantaran proses pembuatannya membutuhkan waktu lama, sehingga harus sabar dan telaten.

Ia mengaku harus bangun tengah malam untuk mulai memasak tahok.

Baca Juga: Es Gempol Pleret Pak Darman Mojolaban, Jajanan Legendaris di Pinggir Sawah

"Proses pembuatan tahok sebenarnya tidak terlalu sulit, tapi harus sabar dan telaten. Harus mau bangun malam hari untuk mengolah kedelainya dan itu lama prosesnya, jadi harus sabar. Belum lagi paginya langsung jualan," kata dia.

Proses pembuatan tahok dimulai dengan merendam kedelai dalam air panas sekira 30 menit agar lebih mudah untuk memisahkan kedelai dengan kulit arinya.

Proses selanjutnya, kedelai dicuci dan digiling menggunakan gilingan manual dari batu selama satu jam.

Setelah halus, kedelai disaring untuk diambil sarinya sampai mendidih. Supaya lebih kental, adonan sari kedelai ini ditambahkan tepung maizena.

Baca Juga: Resep Kue Belanda Oliebollen: Gampang Dipraktikkan, Dijamin Rasanya Nendang 

"Biar lebih kental ditambah maizena. Adapun untuk takarannya sendiri sesuai feeling (perasaan-red) saja, ditambahin sedikit-sedikit sampai kelihatan kental," beber Sentot.

Kendati termasuk kuliner tradisional, nyatanya hal itu tak memengaruhi minat para pecinta kuliner untuk mampir ke Tahok Pak Citro.

Terbukti, lapak Pak Citro setiap harinya dapat menjual sekira 60 porsi tahoh. Bahkan di hari libur, porsi tahok yang dijual terkadang bisa melampaui dua kali lipat dari biasanya.

Maklum saja, kuliner langka ini hanya dibanderol sebesar Rp8.000 per porsinya. Selain murah juga kaya manfaat.

Anik Kusumastuti, salah satu pelanggan Pak Citro mengatakan, kuliner tahok terasa lebih nikmat jika disantap saat pagi hari.

Baca Juga: Daftar Lengkap Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, Idul Fitri Libur Panjang

Pasalnya, makanan ini bisa memberikan rasa hangat di tubuh setelah mengonsumsinya.

"Sejak kecil saya memang penyuka tahok. Kalau dulu yang jualan itu keliling bukan mangkal kaya gini. Jujur, saya baru menemukan ada yang jualan tahok di sini, makanya sekarang saya langganan di Tahok Pak Citro ini," ungkap wanita 48 tahun itu.

"Kuah dengan rasa jahe yang autentik bikin badan jadi anget, terus tahoknya sendiri juga lembut khas rasa kedelai yang fresh (segar-red)," tambahnya.

Hal inilah yang menjadikan para pelanggan rela datang pagi-pagi sekali demi bisa menikmati makanan khas Tionghoa.

So, tahok tentunya jadi kuliner wajib kamu coba saat berkunjung ke Solo. ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler