Rumah makan yang juga menyajikan beberapa menu unik nan langka ini, berada di Jl. Tawangmangu-Mateseh Km 2. Tepatnya di Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Baca Juga: Hapus Stigma Klasik, Museum Sewu Rai Eksplore Nuansa Jepang Jawa
Kisah suksesnya merintis rumah makan bermenu unik nan aneh ini, berawal dari kekesalannya terhadap landak liar yang memakan dan merusak buah salak, tanaman dia di kebun belakang rumahnya.
“Setiap malam kebun salak diserang landak liar, selain memakan buah salak sudah siap dipanen juga merusak buah yang masih muda. tua. Saya sempat ‘jengkel’ hingga berbulan-bulan,” kenang Sukatno.
Untuk menjebak hama landak di kebun salaknya, dia berinisiatip membuat beberapa jebakan tikus berukuran lebih besar. Berhasil, setiap pagi Sukatno mendapatkan tiga sampai empat ekor landak terperangkap dalam jebakannya.
Baca Juga: Paksa Aborsi Pacar, Bripda Randy Akhirnya Resmi Dipecat
Suatu ketika, pria yang juga sukses budidaya agronomi Salak Lawu ini mencoba mengkunsumsi landak. Di luar dugaannya, ternyata daging hewan pengerat hama tanaman sayur dan buah-buahan tadi enak dikunsumsi.
“Selain dagingnya empuk juga tidak amis dan prengus, sebagaimana daging hewan lainnya,” kata Sukatno. Sejak saat itulah, dia mencoba membuka warung sate landak di kediamannya.
Awalnya yang mampir ke warungnya, wisatawan yang terspirit rasa penasarannya. Setelah membaca papan nama cukup besar, bertuliskan ‘Menjual Sate Landak’ yang tertempel pada dinding tembok rumah Sukatno.
Secara kebetulan, rumah dia memang berdiri di pinggir jalu utama jalur lintas selatan Tawangmangu-Mateseh. Hanya dalam hitungan bulan, sate landak Sukatno kian banyak penggemarnya.