Baca Juga: Berlatar Intrik Politik Kerajaan, Inilah Sejarah Kerajinan Tembaga Khas Cepogo
Sebagaimana dia sampaikan kepada KaranganyarNews.pikiran-rakyat.com, hingga saat ini rata-rata setiap harinya menyembelih tiga ekor landak. Jika hari Minggu dan atau libur nasional lainnya, menyembelih empat hingga lima ekor landak.
Peminatnya, bukan hanya para wisatawan yang merasa penasaran dan ingin mencicipi citarasa sate landak. Tidak sedikit juga pelanggan yang mengkunsumsi sate landak, teruntuk teraphi pengobatan beberapa penyakit yang mereka derita.
“Diantaranya sebagai sarana pengobatan penyakit asma, mendongkrak vitalisan dan stamina kaum pria dan lainnya,” kata pionir kuliner khas sate landak yang tahun 2006 lalu meraih rekor MURI.
Baca Juga: Gawat, Begal Payudara Hebohkan Sragen; 3 Korban Diremas dan Dipuntir
Karena Tawangmangu merupakan dataran tinggi dan berhawa dingin, ada juga yang mengkonsumsi sate landak untuk menghangatkan suhu badan. Disebutkan juga Sukatno, sate landak olahannya banyak disuka karena dagingnya non kolestrol.
Terkait bumbu sate landak, pelanggan rumah makan Gunung Mas diberi tiga alternatif sesuai kesukaannya. Selain bumbu kecap, ada juga bumbu sambal kacang dan satunya lagi bumbu sate klathak, dibakar dengan bumbu garam dan bawang saja.
Tak hanya olahan daging bakar, di tempat ini tersedia juga daging landak dimasak tongseng dan rica-raca. Menu pelengkap lainnya yang juga tergolong kulinar ekstrem, ada juga aneka olahan daging biawak dan daging tupai.
Baca Juga: Uji Nyali di Kalimati, Spot Mancing Toman Monster Berselimut Sederet Misteri
Tak perlu kawatir mengempeskan dompet, semua sajian rumah makan Gunung Mas terhitung tidak mahal, cukup berbandrol kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu setiap porsinya.