Nama Bothok Mercon, bukan dari pemilik restonya. Tapi, justru yang menamakan para pelanggannya. Karena saking pedasnya sangat menonjok, hingga serasa membakar lidah yang mengkonsumsinya itulah, resto ini disebut Bothok Mercon.
Kedua pilihan tersebut wajib anda coba, terutama para hobiis keplek ilat atau penyuka berburu kuliner khas. Selain bumbu utamanya cabae rawit, olahan Bothok Muercon juga dipadukan gula merah.Bothok atau pepes.
Baca Juga: Bikin ‘Ngiler’ Arie Untung, Inilah Citarasa dan Resep Trancam Khas Klaten
Praktis, dibalik pedasnya yang benar-benar nonjok masih ada citarasa manisnya gula Jawa. Selebihnya, pasti dipadukan juga dengan sejumlah bumbu dapur, sebagaimana olahan bothok atau pepes lainnya.
Salah satu anggota tim dapur rumah makan Bothok Mercon menyebutkan. Setiap hari, resto tempatnya bekerja menghabiskan cabai tak kurang 10 Kg. Cabai yang dipilih untuk bumbu Bothok Mercon, dikatakan cabai pilihan.
“Kecuali dipilih cabai yang masih segar atau fress kami juga hanya menggunakan cabai rawit atau sering juga disebut cabai setan,” terang dia.
Baca Juga: 4 Daerah Terpapar Omicron, Jateng Waspadai Ketat Perayaan Imlek 2022
Ditanya isian atau bahan baku Bothok Mercon, dia katakan hanya ada varian. Pertama, Bothok Mercon daging ayam dan yang kedua Bothok Mercon ikan patin.
Diantara kedua varian tadi, menurut dia paling disuka dan lebih banyak dipilih pelanggan, Bothok Mercon ikan patin. Perpaduan ikan patin yang bertekstur lembut ditambah bumbu pedasnya, dijadikan alasan pelanggan.
Baik Bothok Mercon di rumah makan ini ikan patin maupun daging ayam, keseluruhannya bertabur bumbu sangat pedas dan terbungkus daun pisang, pembungkus khas tradisional ini sebenarnya sebagai wadah ketika Bothok Mercon dimasak.