Bothok Mercon Sragen, Pedas Gurih Manisnya Nagih Membakar Lidah

- 29 Januari 2022, 10:20 WIB
Bothok Mercon, kuliner khas Kabupaten Sragen gurih manisnya serasa membakar lidah
Bothok Mercon, kuliner khas Kabupaten Sragen gurih manisnya serasa membakar lidah /tangkapan Mds/

KARANGANYARNEWS - Bothok Mercon, wajib dicicipi para pemburu kuliner khas. Pedas gurih manisnya nonjok nagih, serasa membakar lidah.   

Bothok, kuliner khas meleganda di Indonesia. Sajian yang sering juga disebut pepes ini beragam isiannya.

Ada yang berbahan baku utama daun melinjo muda, tempe kedelai, tahu, biji lamtoro atau petai China, ikan laut, ikan air tawar, ikan asin, daging ayam dan lainnya.

Baca Juga: Sate Landak Lereng Gunung Lawu, Kuliner Ekstrim Pendongkrak Vitalitas

Di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ada juga Botok Mercon. Bukan berarti kuliner Bothok berisi petasan. Isian Bothok Mercon nan legendaris ini, ada dua pilihan. Pertama daging ayam, kedua ikan patin.

Disebut-sebut melegenda, karena kuliner Bothok Mercon sudah tersohor sejak era 1980-an. Perintisnya,  Mbah Wiro bersama istrinya Mbah Tumiyem.

Diperoleh keterangan, Pasutri pelopor kuliner khas Sragen tadi sudah meninggal dunia. Sejak tahun 2020 lalu, usaha waralaba kulinernya diteruskan generasi kedua, keturunen Pasutri Mbah Wiro-Mbah Tumiyem.

Baca Juga: Sate Landak Lereng Gunung Lawu, Kuliner Ekstrim Pendongkrak Vitalitas

Resto Bothok Mercon yang hingga sekarang tetap buka di Jl. Gemolong-Sragen Rt 3 Rw 2 Dusun Nglombo, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen,  khusus menyajikan kuliner Bhotok beserta nasi, plus aneka minuman.

Nama Bothok Mercon, bukan dari pemilik restonya. Tapi, justru yang menamakan para pelanggannya. Karena saking pedasnya sangat menonjok, hingga  serasa membakar lidah yang mengkonsumsinya itulah, resto ini disebut Bothok Mercon.

Kedua pilihan tersebut wajib anda coba, terutama para hobiis keplek ilat atau penyuka berburu kuliner khas. Selain bumbu utamanya cabae rawit, olahan Bothok Muercon juga dipadukan gula merah.Bothok atau pepes.

Baca Juga: Bikin ‘Ngiler’ Arie Untung, Inilah Citarasa dan Resep Trancam Khas Klaten

Praktis, dibalik pedasnya yang benar-benar nonjok masih ada citarasa manisnya gula Jawa. Selebihnya, pasti dipadukan juga dengan sejumlah bumbu dapur,  sebagaimana olahan bothok atau pepes lainnya.

Salah satu anggota tim dapur rumah makan Bothok Mercon menyebutkan. Setiap hari, resto tempatnya bekerja menghabiskan cabai tak kurang 10 Kg. Cabai yang dipilih untuk bumbu Bothok Mercon, dikatakan cabai pilihan.

“Kecuali dipilih cabai yang masih segar atau fress kami juga hanya menggunakan cabai rawit atau sering juga disebut cabai setan,” terang dia.

Baca Juga: 4 Daerah Terpapar Omicron, Jateng Waspadai Ketat Perayaan Imlek 2022

Ditanya isian atau bahan baku Bothok Mercon, dia katakan hanya ada varian. Pertama, Bothok Mercon daging ayam dan yang kedua Bothok Mercon ikan patin.

Diantara kedua varian tadi, menurut dia paling disuka dan lebih banyak dipilih pelanggan, Bothok Mercon ikan patin. Perpaduan ikan patin yang bertekstur lembut ditambah bumbu pedasnya, dijadikan alasan pelanggan.

Baik Bothok Mercon di rumah makan ini ikan patin maupun daging ayam, keseluruhannya bertabur bumbu sangat pedas dan terbungkus daun pisang, pembungkus khas tradisional ini sebenarnya sebagai wadah ketika Bothok Mercon dimasak.

Baca Juga: Pindang Kambing Mbah Sinem Wonogiri, Rasanya Begitu Nyamleng!

Seporsi kuliner Bothok Mercon di rumah makan ini juga terhitung tidak mahal, hanya berkisar Rp 24.000 ditambah nasi putih satu piring Rp 4.000. 

Selain menu utama dan andalannya Botok Mercon ikan patin dan Bothok Mercon daging ayam, di rumah makan yang berlokasi di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, ini juga dilengkapan makanan sampingan.

Beberapa diantaranya tahu goreng, tempe goreng dan krupuk. Satu lagi sajian khasnya, teh tubruk ala rumah makan Bothon Mercon.

Baca Juga: Weton Sabtu Kliwon, Inilah Laku Spiritual Penangkal Emosi Amarahmu

“Yang membedakan dengan minuman teh di rumah makan lain, teh tubruk di resto ini pemanisnya dengan gula batu,” Sugiman, 37 tahun, pelanggtan Botok Mercon khas Sragen yang mengaku berasal dari Kabupaten Klaten. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah