Sejarah dan Keutamaan Puasa Tasua serta Asyura 9 dan 10 Muharram Beserta Haditsnya

- 7 Agustus 2022, 07:05 WIB
Sejarah dan keutamaan puasa Tasua serta Asyura 9 dan 10 Muharram beserta haditsnya. Puasa Tasua dan Asyura termasuk puasa sunnah yang dianjurkan untuk dijalankan pada 9 dan 10 Muharram 1444 H. (Foto lustrasi: Pixabay/Mohammed Hassan)
Sejarah dan keutamaan puasa Tasua serta Asyura 9 dan 10 Muharram beserta haditsnya. Puasa Tasua dan Asyura termasuk puasa sunnah yang dianjurkan untuk dijalankan pada 9 dan 10 Muharram 1444 H. (Foto lustrasi: Pixabay/Mohammed Hassan) /

KARANGANYARNEWS Sejarah dan Keutamaan Puasa Tasua serta Asyura 9 dan 10 Muharram Beserta Haditsnya. Puasa Tasua dan Asyura 2022 termasuk puasa sunnah yang dianjurkan untuk dijalankan pada 9 dan 10 Muharram 1444 H.

Anjuran umat Muslim mengerjakan puasa Tasua pada 9 Muharram disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad diungkapkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya menjalankan ibadah puasa Tasua untuk menyelisihi kaum Yahudi.

Baca Juga: Kasus Brigadir J Makin Temukan Titik Terang, Ini Faktanya!

“Puasalah hari Asyura dan jangan sama dengan orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR Ahmad, Al Bazzar).

Anjuran mengerjakan puasa Tasua ini juga terdapat dalam riwayat lain dari jalur Abdullah bin Abbas.

Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berpuasa pada Hari Asyura dan menganjurkan umatnya untuk juga mengerjakan puasa sunnah ini.

Suatu ketika, sahabat berkata, “Ya Rasulullah, ini hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani”.

Baca Juga: Arogan, Pengendara Mobil Pelat RFH Tabrak Polisi di Tol Dalam Kota Kawasan Pancoran

Mendengar perkataan itu, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyampaikan, “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, Insyaa Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan juga”.

Kendati demikian, hal itu urung terlaksana sebab Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam wafat sebelum tahun berikutnya tiba (HR Muslim 1916).

Merujuk hadits di atas, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sangat menganjurkan umatnya menunaikan ibadah puasa Tasua, meskipun nabi sendiri belum sempat melaksanakannya karena lebih dulu wafat sebelum Muharram tahun berikutnya tiba.

Baca Juga: Cerita Atlet Para Atletik Elvin Elhudia Ambruk Usai Sabet Emas

Lantas kapan puasa Tasua tahun ini?

Pada 2022 atau 1444 H, puasa Tasua jatuh pada Minggu, 7 Agustus 2022. Puasa ini dikerjakan sebelum melaksanakan puasa Asyura 10 Muharram.

Sementara puasa Asyura dikerjakan sehari setelahnya, yakni pada Senin 8 Agustus 2022.

Keutamaan Puasa Tasua

Berdasarkan hadits diriwayatkan Imam Muslim ada keutamaan mengerjakan puasa sunnah Tasua di Bulan Muharram.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Minta Istri Ferdy Sambo Bicara Jujur, Tunjukkan CCTV!

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Bulan Muharram.” (HR Muslim).

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan hadits ini menunjukkan Muharram adalah bulan paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.

Sementara dalam hadits diriwayatkan Abu Daud disebutkan, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berpuasa tiga hari pada setiap bulannya dan beliau berpuasa di hari Asyura (HR. Abu Daud).

Baca Juga: RSJ Solo Kebakaran, 2 Pasien Meninggal dan 2 Luka Berat

Sejarah puasa Asyura

Puasa Asyura berasal dari kata ‘asyara yang memiliki arti bilangan sepuluh.

Mengacu pada istilah tersebut, puasa Asyura adalah bentuk ibadah puasa dikerjakan setiap 10 Muharram.

Puasa Asyura ini sudah dilakukan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebelum diwajibkannya puasa Ramadan.

Pada masa itu, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersama para sahabat telah mendapatkan perintah untuk berpuasa, di antaranya puasa tiga hari setiap bulan dan puasa Asyura pada 10 Muharram.

Baca Juga: Santuy, Duta Sheila on 7 Terciduk Makan Cilok di Pinggir Jalan

Dalam sebuah hadits diriwayatkan Abu Daud disebutkan, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berpuasa tiga hari pada setiap bulannya dan beliau berpuasa di hari Asyura (HR. Abu Daud).

Akhirnya turun ayat memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengerjakan puasa fardhu hanya di Bulan Ramadan saja.

Dengan begitu, semua puasa yang pernah dikerjakan sebelumnya tak diwajibkan lagi, namun jadi sunnah.

Puasa Asyura sendiri sudah dilakukan umat Yahudi. Mereka tidak mengerjakan puasa Ramadan, melainkan puasa Asyura. ***

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x