Tak Banyak yang Tahu, Begini Fakta di Balik Film Mencuri Raden Saleh

- 6 September 2022, 21:58 WIB
Salah satu adegan dalam film Mencuri Raden Saleh
Salah satu adegan dalam film Mencuri Raden Saleh /Tangkapan layar trailer film Mencuri Raden Saleh /

Yang mana dari gelar-gelar yang didapatkannya itu, Raden Saleh kerap diperkenalkan dengan sebutan Le Prince Javanais, dalam berbagai pertemuan.

Melanglang buana selama sekitar 25 tahun di benua biru, memang cukup membuat pola pikir Raden Saleh begitu liberal.

Namun hal inilah yang semakin memudahkannya untuk bergaul dengan kalnagn bangsawan dari berbagai kerajaan di sana.

Yang kemudian meminta jasanya untuk melukis para anggota keluarga mereka.

Selama hidup di Eropa ini pula, pengaruh dari para seniman di sana yang selama ini dijadikan tempat menimba ilmu, ikut melatarbelakangi aliran romantisisme yang dianut oleh Raden Saleh dalam karya-karyanya.

Dan dengan aliran ini pula, yang membuat karya Raden Saleh banyak disukai oleh para kolektor dunia kala itu.

Ciri romantisisme muncul dalam lukisan-lukisan Raden Saleh yang mengandung paradoks.

Gambaran keagungan sekaligus kekejaman, cerminan harapan sekaligus ketidakpastian takdir, juga tergambar kuat di karya-karyanya.

Yang mana dituangkan dalam sebuah suasana yang dramatis dan mencekam dengan sentuhan kecoklatan.

Penonjolan ekspresi dari obyek yang dilukis juga menjadi salah satu ciri aliran romantisisme.

Yang dalam karya Raden Saleh dipandang sebagai sebuah sindiran atas nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain. Dan ini tergambar di karya-karyanya yang bertema perburuan.

Baca Juga: Manfaatkan Energi Bunga dalam Bach Flower Remedies untuk Solusi Atasi Gangguan Psikis

Pendidikan barat yang didapatkannya, agaknya ikut membentuk pola pikir Raden Saleh yang menjadi begitu idealis dan sangat menentang penindasan.

Dan hal itu pula yang melatarbelakangi dirinya menciptakan karya besar berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Karya ini sebenarnya menjadi kritik dari karya yang pernah dibuat oleh pelukis Belanda Nicolaas Pieneman sebelumnya, yang berjudul ‘Penyerahan Diri Pangeran Diponegoro’.

Raden Saleh menganggap bahwa Pieneman tidak mendasari karyanya dengan penggambaran situasi yang sebenarnya pada saat itu.

Sebab menurut Raden Saleh, ada nuansa kelicikan saat panglima tentara Belanda, Jendera HM de Kock menangkap Pangeran Diponegoro.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah