Tak Banyak yang Tahu, Begini Fakta di Balik Film Mencuri Raden Saleh

- 6 September 2022, 21:58 WIB
Salah satu adegan dalam film Mencuri Raden Saleh
Salah satu adegan dalam film Mencuri Raden Saleh /Tangkapan layar trailer film Mencuri Raden Saleh /

Di mana dia sengaja menjebak pemimpin perang Jawa itu, dengan dalih perundingan damai.

Yang ternyata saat Pangeran Diponegoro datang ke Istana Karesidenan Magelang, dia justru ditangkap dan kemudian diasingkan.

Karya itu selanjutnya dihadiahkan ke Raja Willem III. Namun pada tahun 1978 akhirnya oleh pihak pemerintah Kerajaan Belanda, karya Raden Saleh itu diserahkan ke Pemerintah Republik Indonesia.

Kepulangan lukisan tersebut merupakan perwujudan janji kebudayaan antara Indonesia-Belanda pada 1969, tentang kategori pengembalian kebudayaan milik Indonesia yang diambil, dipinjam, dan dipindahtangan ke Belanda pada masa lampau.

Dan meski lukisan itu sebenarnya bukan milik Indonesia, karena hadiah dari Raden Saleh terhadap Raja Willem III, namun pihak Kerajaan Belanda menjadikannya sebagai hadiah.

Yang selanjutnya lukisan berdimensi 112 x 178 cm itu dipajang di Istana Negara, Jakarta. 

Karya-Karya Bernilai Tinggi

Sebagai seorang maestro, karya-karya Raden Saleh memiliki nilai yang sangat tinggi. Karena itulah di tiap kali ajang pelelangan karyanya, selalu banyak kolektor seni yang ikut untuk bisa mendapatkannya sebagai salah satu koleksi.

Apalagi pada umumnya karya-karya Raden Saleh selalu dimiliki oleh para bangsawan Eropa. Sehingga hal itu meningkatkan prestise dari karya yang dibuatnya.

Seperti yang terjadi pada salah satu karyanya yang berjudul ‘La Chasse au Taureau Sauvage’ yang memecahkan rekor penjualan karya pelukis Indonesia.

Yang dalam proses lelang di rumah lelang Vannes Perancis pada 27 Januari 2018 lalu, berhasil terjual dengan nilai fantastis Rp. 150 milliar.

Baca Juga: Pentingnya Edukasi untuk Anak, Guna Mencegah Terjadinya Tindak Kekerasan Seksual

Tentu saja nilai sejarah di balik karya itu juga menjadi nilai tambah yang membuat karya buatan tahun 1855 itu memiliki harga jual yang sangat tinggi.

Di mana lukisan itu konon merupakan pesanan dari seorang saudagar kopi dan gula asal Perancis yang bernama Jules Stanislas Sigisbeart Cezard.

Seperti kebanyakannya obyek lukisan milik Raden Saleh lainnya, di lukisan ini pun menggambarkan aksi heroik perburuan binatang liar di abad 19.

Sebagai tambahan, meskipun pihak rumah lelang merahasiakan pembeli yang rela menggelontorkan uang Rp150 miliar. Namun menurut informasi lukisan itu dibeli oleh salah satu anak konglomerat Indonesia dari kelompok Sampoerna. ***

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah