Review Buku Filosof Bernama Ahmad Dahlan dan Jejak Pemikirannya dalam Pendidikan Islam

- 19 November 2022, 12:39 WIB
Review Buku KH Ahmad Dahlan
Review Buku KH Ahmad Dahlan /Istimewa

KARANGANYARNEWS - Berikut ini review diskusi buku berjudul Filosof Bernama Ahmad Dahlan dan Jejak Pemikirannya dalam Pendidikan Islam karya karya Ustaz Muslikhin dari Yayasan Al Islam Babarsari Yogyakarta. Review ini sekaligus dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo yang berlangsung dari 18-20 November 2022.

Buku ini berasal dari riset ketika ustaz Muslihin melanjutkan studi di Fakultas Filsafat UGM. Ustaz Muslikhin dikenal sebagai seorang aktivis, pengajar yang mempraktekan ajaran kiai Dahlan di komunitasnya. 

Buku ini sebagaimana rilis elektronik yang diterima KaranganyarNews, menunjukkan sisi KH Ahmad Dahlan, pendiri gerakan Muhammadiyah sebagai ahli hikmah, seorang filsuf, pemikir besar yang pernah dilahirkan bangsa Indonesia. Pemikiran pendidikan Islam yang ditemukan dan dipraktikkan Ahmad Dahlan menawarkan jalan tengah sebagai solusi dan alternatif pendidikan di Indonesia ditengah modernisme. 

Baca Juga: Jalan Sehat Bersama Warga Muhammadiyah Karanganyar, Ustadz Rizky Sembada Sampaikan Pesan Ini

Sampai hari ini ada perbedaan pandangan dalam pendidikan di Indonesia. Pihak yang menerima pendidikan model Barat menerima dengan catatan dampak modernisme mengabaikan meminggirkan manusia khususnya mereka yang kecil, dan tertindas. Sedangkan pendidikan pesantren ekslusif, memiliki kelemahannya tersendiri. Jalan tengah yang diajukan Dahlan mengambil dan menerapkan yang terbaik dari keduanya.

Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan mengenai pendidikan Islam lebih dekat kepada filsafat perennial dan bercorak filosofis-teistik. Wahyu Allah ditempatkan pada posisi sentral, sebagai pandangan dan filsafat hidup. Pemikirannya menggunakan pendekatan genetivus subjektivus yang memposisikan wahyu sebagai titik tolak berpikir. Sehingga tampilan formatisasi, wacana dan bangunan kependidikannya -- termasuk filsafat, dasar, tujuan, kurikulum serta metode-- dilihat dari sudut pandang wahyu.

Konsekuensinya, model pendidikan berdimensi ilahiah (teistik). Oleh karena itu, dasar pemikiran tentang pendidikan menjadi identik dengan dasar Islam. Yakni keduanya berasal dari sumber yang sama (Al-Qur'an dan Al-Hadis). Kedua sumber tersebut, dikaji dan dikembangkan sesuai dengan pemahaman para ulama. Kesemuanya sebagai produk pikir yang menyeluruh dan terpadu. Baik terkait dengan pandangan kefilsafatan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.

Baca Juga: Semarakkan Muktamar Muhammadiyah, PDA Klaten Gelar Gebyar PAUD

Tujuan pendidikan Islam yang dikembangkan K.H. Ahmad Dahlan, menggembirakan orang yang beragama Islam, mempertinggi nilai akhlak hingga mencapai tingkat akhlaqul karimah (akhlak mulia). Tujuan dimaksud sama dengan target yang terkandung dalam tugas kenabian Rasulullah SAW. Kemuliaan akhlak dalam pendidikan Islam versi Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan diupayakan secara maksimal sampai pada tingkat ekspresi yang terwujud dalam tindakan. Akhlak untuk menyiapkan manusia agar menata kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat. Terumus secara sederhana tetapi tinggi muatan nilainya. Yaitu "menjadi orang yang alim dalam ilmu dunia, serta berguna buat masyarakatnya." 

Halaman:

Editor: Abednego Afriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x