يا أيها المدثر. قم فأنذر. وربك فكبر. وثيابك فطهر. والرجز فاهجر. ولاتمنن تستكثر).]المدثر: 1-6
Artinya: “Wahai orang yang berselimut. Bangunlah lalu berilah peringatan ! dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkan segala perbuatan yang keji. Dan janganlah engkau memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak.” (QS Al-Mudatsir: 1-6).
Imam Ibnu Qayyim: “Setiap engkau menyaksikan hakikat Rububiyah dan hakikat Ubudiyah, dan mengenal Allah, dan mengenal dirimu sendiri, dan menjadi jelas bagimu bahwa barang dagangan yang engkau bawa tidak layak bagi Raja yang Haq, meskipun engkau datang dengan amalan seluruh jin dan manusia, engkau takut akibatnya, dan Dia hanya menerimanya karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya, serta memberikan ganjaran atasnya juga karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya.” Madarijul Salikin (2/439).
- Mencintai Ketaatan dan Membenci Kemaksiatan
Tanda lainnya di mana amalan seseorang diterima oleh Allah SWT adalah dengan dianugerahi hati yang senantiasa memuja ketaatan dan selalu mebenci apapun jenis kemaksiatan, sebagaimana Allah SWT berfirman:
(الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ)(الرعد28 )
Artinya: “Orang-orang yang beriman hati mereka tentram dengan mengingat Allah. Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS Ar-Ra’d: 28).
Baca Juga: 4 Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Dalil dan Tanggal Jatuhnya
- Berharap dan Banyak Berdoa
Hamba Allah yang amalan salehnya direstui oleh Allah akan senantiasa berharap, berdoa dan banyak melakuakn hal yang baik. Allah SWT ketika keduanya membangun Kabah seraya berfirman: