Resepsi Sastra Oase di Neraka, Gunoto Saparie: Alternatif, Edukatif dan Lebih Komunikatif

- 25 Agustus 2023, 16:35 WIB
Sebagian peserta Resepsi Sastra Oase di Neraka karya Sulis Bambang,  seusai acara di Aula SMA Kesatrian 2, Jalan Gajah Raya, Semarang
Sebagian peserta Resepsi Sastra Oase di Neraka karya Sulis Bambang, seusai acara di Aula SMA Kesatrian 2, Jalan Gajah Raya, Semarang /Dok. Satupena/

Dalam bedah buku novel Sulis, demikian Gunoto, para peserta diskusi sebelumnya telah menerima buku dari pengarangnya. Karena itu, mereka memiliki kesempatan membaca bukunya sebelum menghadiri diskusi.

 Baca Juga: 4 Karir Profesi Terhoki Weton Sabtu Wage: Catat, Jangan Paksakan Wirausaha Mandiri

"Yang menarik, dalam bedah buku ini semua peserta dianggap sebagai narasumber. Kedudukannya sama, entah itu sastrawan senior, mahasiswa, atau pelajar," katanya.

Menurut Gunoto, teori resepsi sastra lebih menekankan pada tanggapan pembaca terhadap karya sastra yang dibacanya. Karena itu, dalam bedah buku tersebut para peserta sebagai pembaca mendapatkan peran untuk menyampaikan hasil pembacaannya.

"Saya gembira ketika ada beberapa siswa SMA maju menyampaikan tanggapannya. Ini berarti, di era digital ternyata sastra masih dibaca generasi muda," tambahnya.

 Baca Juga: Pengukuhan Satupena Kabupaten Semarang, Gunoto: Banyak Penulis Prasejahtera

Novel karya Sulis yang bertema tentang problem rumah tangga yang diwarnai perselingkuhan ini, menurut Gunoto, dari segi tematik patut dipuji. Meskipun demikian, ada kelemahan dari segi stilistik, sementara kecermatan ejaan  terabaikan. ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah