Terima Buku Antologi Puisi Moderasi Beragama, LHS: Agama Jangan Diseret ke Ranah Politik

- 13 Oktober 2023, 18:05 WIB
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) berfoto bersama dengan peserta Sarasehan Kebangsaan di Vihara Tanah Putih Semarang
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) berfoto bersama dengan peserta Sarasehan Kebangsaan di Vihara Tanah Putih Semarang /Foto: Dok. Satupena Jateng/

KARANGANYARNEWS - Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) menerima buku antologi puisi moderasi beragama "Kusebut Nama-Mu dalam Seribu Warna" dari Anggota Dewan Pakar Satupena Jawa Tengah, Taslim Syahlan di Vihara Tanah Putih Semarang, Senin, 9 Oktober 2023.

 

Penyerahan buku ini dilakukan di tengah kegiatan Sarasehan Kebangsaan "Peran Agama dan Budaya dalam Membangun Peradaban Berbasis Moderasi Beragama".

Taslim Syahlan yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah mengatakan,   buku antologi puisi moderasi beragama beberapa waktu lalu telah diserahkan pula kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Klenteng Sam Poo Kong Semarang.

 Baca Juga: Dirangkai dalam Peringatan Hari Perdamaian Sedunia, Pengurus Satupena Kota Salatiga Dikukuhkan

Saat itu Yaqut memuji buku antologi puisi karya 65 penyair yang diterbitkan Satupena Jawa Tengah, FKUB Jawa Tengah, dan Kanwil Kemenag Jateng itu.

LHS mengatakan, agama harus dikembalikan kepada esensinya, yaitu memanusiakan manusia, menegakkan keadilan, dan menjauhi praktik diskriminasi.

Perbedaan jadi Perekat

 

Di tahun politik ini kita harus melakukan upaya pengelolaan keberagaman dengan membawa nilai agama yang universal.

 Baca Juga: Segera Digelar, Parade Baca Puisi Keadilan Satupena Jawa Tengah

"Karena itu agama jangan diseret-seret ke ranah  politik dan dijauhkan dari esensinya," katanya seraya menekankan tentang dua aspek krusial masyarakat Indonesia, yaitu kemajemukan dan sifat agamisnya.

Selain LHS, narasumber lain dalam sarasehan itu adalah Bhante Dhammasubo Mahathera yang berbicara tentang peran budaya dalam moderasi beragama.

Menurut Taslim, peran agama dan budaya dalam membangun peradaban menghadapi banyak tantangan. Konflik antarpemeluk agama dan perbedaan budaya dapat berujung pada kekerasan. Karena itu perlu ada upaya jalan keluar agar perbedaan itu menjadi perekat, bukan penyekat.

 Baca Juga: Menyusul 45 Sebelumnya, 43 KTA Satupena Segera Dibagikan Lagi

Kegiatan sarasehan kebangsaan itu sekaligus syukuran karena Vihara Tanah Putih yang dipimpin Bhikku Cattamano Mahathera menjadi juara pertama Lomba Inovasi Moderasi Beragama untuk Kategori Rumah Ibadah.

"Lomba tingkat nasional yang diadakan Kementerian Agama itu sungguh mrnggembirakan dan merupakan kejutan bagi masyarakat Jawa Tengah. Selama ini terkesan pemenangnya adalah masjid. Ternyata kali ini vihara bisa menjadi juara", tandas Taslim.***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x