Malam-malam tadi, disebut Ayyamul Bidh karena cahaya rembulan yang menyinari malam-malam tersebut. Tercipta kecerahan yang luar biasa, mulai dari tenggelamnya matahari hingga terbitnya kembali di bumi.
Baca Juga: Istithaah Kesehatan dan Finansial, Wajib bagi Jamaah Haji 2024
Maka, malam dan siang pada saat itu menjadi putih, cerah, dan memikat. Menurut beberapa kitab, puasa Ayyamul Bidh menjanjikan keutamaan yang sangat besar.
Dalam I’anatut Thalibin oleh Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi dan Tuhfatul Muhtaj ila Adillatil Manhaj oleh Ibnul Mulaqqin disebutkan, dalil-dalil hadis yang menunjukkan keagungan puasa ini Seperti berpuasa sepanjang tahun.
Firman Allah dalam Al-Qur'an, "Siapa saja yang datang dengan kebaikan, maka baginya pahala 10 kali lipatnya," (QS Al-An’am: 160).
Baca Juga: Esensi Dakwah, KH Hartoyo: Jadikan Solusi masalah kehidupan Umat
Maka, satu hari puasa Ayyamul Bidh dianggap setara dengan 10 hari. Rasulullah SAW bersabda; "Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun."
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
Namun, jika ada umat Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari berturut-turut pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah, Rasulullah SAW memberikan kemudahan untuk tetap melaksanakannya pada hari-hari lain yang tidak berurutan.