Network
KARANGANYARNEWS – Proyek jalan Tol Yogya-Solo dikawatirkan kian mengancam anjlognya produktifitas beras di Kabupaten Klaten.
Munculnya kekawatiran banyak pihak ini, memang sangat mendasar. Pasalnya, proyek nasional jalan Tol Yogya-Solo ini, melibas atau melewati tak kurang 375 hektare areal persawahan produktif dan lestari di wilayah Kabupaten Klaten.
Bupati Klaten, Sri Mulyani kepada awak media membenarkan adanya alih fungsi ratusan hektare sawah lestari di wilayahnya, karena terlibas proyek nasional jalan Tol Yogya-Solo yang saat ini proyeknya telah dimulai.
Baca Juga: Suksesi KGPAA Mangkunegara IX, HPNM Rekom 2 Kandidat Terkuat
“Memang ada penurunan produktifitas beras cukup signifikan. Namun demikian, penurunan ini bukan karena gagal panen semisal terdampak serangan hama atau yang lainnya,” terang dia.
Penurunan produktifitas pertanian bahan pokok makanan, di Kabupaten Klaten yang selama ini disebut-sebut sebagai daerah lumbung padi, juga bukan dikarenakan tidak difungsikannya bantuan peralatan pertanian.
Menurut Sri Mulyani, dikarenakan Kabupaten Klaten dilintasi proyek nasional pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo, sehingga lahan persawahan produktif di sejumlah Kecamatan dibebaskan.
Baca Juga: Badan Usaha Milik Petani, Modal Rp 200 Juta, Tiga Bulan Kemudian Beromset Rp 2 Miliar
"Karena terdampak proyek jalan tol, Kabupaten Klaten kehilangan 375 hektare areal sawah lestari. Wajar kalau terjadi penurunan produktifitas beras," kata Bupati Klaten.
