Gunung Semeru yang disebut juga gunung tertinggi di Pulau Jawa, dianggap sebagai gunung suci karena diidentikkan dengan puncak Meru di Gunung Himalaya, disakralkan juga sebagai ‘nirwana’ atau tempat para dewa.
Sehingga, ranu kumbolo hanya dijadikan tempat singgah atau istilahnya ‘satra’ Bali dibaca ‘Satre’. Kata Satre Menurut Dwi Cahyono, tidak hanya berarti singgah saja, tapi juga ada ritual atau ibadah.
Baca Juga: Primbon Jawa: Minggu Pahing, Inilah Jodoh Pendongkrak Aliran Rejekimu
“Karena itu, diyakin di Ranu Kumbolo dulu ada semacam bangunan seperti altar atau bangunan suci yang digunakan untuk beribadah. Mungkin bentuknya dari bahan yang tidak bisa bertahan lama,” terangnya.
Perjalanan ke Mahameru semasa Kerajaan Majapahit, seperti digambarkan dalam kisah Mahabharata yang dilakukan oleh para Pandawa dan orang-orang yang selamat setelah perang Baratayuda.
Dalam perjalanan yang berat ini, dikisahkan banyak yang meninggal dan hanya Yudhistira atau Puntadewa dan anjingnya yang berhasil menggapai puncak nirwana. ***