Jejak Majapahit di Gunung Semeru (3); Misteri Punden Berundak di Arcapadha

- 15 Desember 2021, 06:18 WIB
Arca yang berada di Archapadha, persimpangan aliran lahar dingin dari puncak Gunung Semeru
Arca yang berada di Archapadha, persimpangan aliran lahar dingin dari puncak Gunung Semeru /Dok terakota.id/

KARANGANYARNEWS - Selain misteri tiga arca di Arcapadha, jalur pendakian Gunung Semeru juga terindikasi arkeolog terdapat punden berundak yang misterius.

Arkeolog Dwi Cahyono memperkuat pendapat dia, sebagaimana dilansir karanganyar.com dalam Jejak Majapahit di Gunung Semeru (2); Misteri Candi Dibalik Prasasti Ranu Kumbolo.

Beratnya perjuangan pengembaran spiritual Mpu Kameswara ke puncak Gunung Semeru, sebagaimana terpahat pada relief Candi Jajaghu atau Candi Jago di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Baca Juga: Jejak Majapahit di Gunung Semeru (2); Melacak Misteri Candi Dibalik Ranu Kumbolo

Menurut Dwi Cahyo, relief di candi ini merupakan gambar Kunjarakarna atau percabangan jalan. “Percabangan jalan ini satu berbentuk lurus, dan cabang satunya berkelok-kelok dan mendaki,” kata dia.

Gambaran jalan yang berkelok-kelok dan mendaki, sebagaimana terdapat pada relief Candi Jago, ditafsirkan Dwi Cahyono sebagai perjalanan menuju Mahameru yang merupakan tempat para dewa.

Titik akhir dari ‘yatra’ atau perjalanan spiritual yang dilakukan Mpu Kameswara, adalah puncak Mahameru atau Nirwana, cabang jalan yang lurus, ditafsirkan perjalanan menuju neraka.

Baca Juga: Jelmaan Dewi Cantik Penunggu Gunung Semeru, Ikan Mas Super Jumbo Selamat dari Erupsi

Mpu Kameswara tidak hanya singgah di danau  Ranu Kumbolo, tempat air sakral nan suci di Gumung Semerua. Kerika melakukan ‘yatra’ ke puncak Gunung Semeru, rohaniawan semasa Kerajaan Majapahit ini juga singgah atau ‘satre’ di Archapadha.

Archapadha menurut Dwi Cahyono, terdapat di jalur pendakian Gunung Semeru perbatasan antara medan berpasir dan hutan, lokasinya juga berada di titik persimpangan sungai aliran lahar dingin Gunung Semeru.

Beberapa tahun lalu, Aekeolog Universitas Negeri Malang ini mengaku mendaku ke Arcaphada yang terdapat dua patung prajurit Majapahit,  disebut-sebut kawasan sangat misterius karena tidak banyak pendaki maupun Arkeolog dapat menemukannya.

Baca Juga: Eksotika Air Terjun Sewawar dan Sedinding, Pesona Menawan di Lereng Lawu

“Dulu memang sempat dikabarkan hilang dua arca yang berada di sana, kini sudah ada lagi. Tempat diketemukan dua arca ini, bukti bahwa tempat ini pernah mejadi persinggahan pendakian spiritual pada masa itu,” terang Dwi Cahyono.

Lokasinya memang sangat berbahaya tidak disarankan bahkan sebelum Gunung Semeru erupsi, 04 Desember 2021 dilarang untuk mengunjungi lokasi ini, kecuali untuk hal-hal yang sangat penting seperti riset. Sebab, medanya pendakiannya sangat berbahaya.

Menurut Dwi Cahyono, sebagaimana dilansir terakota.id, Arcapadha merupakan tempat ‘satre’ sangat strategis. Dulu para pendaki melalui jalur ini, karena merupakan jalur yang terdekat menuju puncak Mahameru.

Baca Juga: Primbon Jawa, Bak Mentari Kesetian dan Keteguhan Hati Rabu Kliwon

“Dari Arcapadha puncak sangat terlihat jelas. Saya yakin di sini dulu merupakan punden berundak,” kata Dwi Cahyono. Sangat dimungkinkan, keberadaannya telah tertutup pasir dan batu akibat luapan lahar dingin.

Sangat disayangkan, ketiga patung tadi bentuknya sudah tidak utuh. Satu kepalanya tidak ada, sedangkan dua patung yang lainnya hanya tersisa bagian pinggul ke bawah. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah