Jika dilatih dan dibina secara maksimal, lanjut dia bukan tidak mungkin para penyandang disabilitas tersebut akan menjadi enterpreneur. “Dalam situasi seperti ini, penting kita membantu mereka agar mereka bisa mandiri," tegasnya.
Setelah angkatan kedua, pihaknya meminta ada perbaikan. Dinas Pendidikan membantu, dinas sosial naker juga membantu dan mengevaluasi. Ganjar Pranowo berharap, diadakan juga ujian semester.
Baca Juga: Konflik Putra Mahkota Meruncing, Paku Buwono XIII Bukan Pemilik Keraton
“Kalau nanti mereka ada ujian semester dan kita dampingi terus hasilnya seperti apa. Jangan sampai kegiatan pelatihan seperti ini tidak ada hasil dan tindaklanjutnya alias mubazir," tandas Gubernur Jawa Tengah.
Demikian disampaikan Ganjar Pranowo seusai membuka Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMK N Jawa Tengah, Rabu 09 Maret 2022.
Pelatihan yang diselenggarakan Baznas Jawa Tengah ini, disebutkan merupakan angkatan kedua diikuti sebanyak 60 penyandang disabilitas dari berbagai Kabupaten/ Kota se Jawa Tengah.
Baca Juga: Girpasang Lereng Merapi; Sensasi Uji Nyali Dibalik Hangatnya Nyruput Kopi
Kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan Baznas Jawa Tengah, bekerjasama dengan Disnakertrans dan SMK N Jawa Tengah. Pada pelaksanaan angkatan pertama, diikuti 50 penyandang disabilitas.
Gubernur Ganjar Pranowo mengacungi jempol kolaborasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan SMK N Jawa Tengah dalam melaksanakan pelatihan skill bagi penyandang disabilitas ini. ***