Dikatakan, perpaduan suara agama dan perdamaian ini dapat memengaruhi kehidupan dunia. Muhammadiyah juga akan terus mengembangkan kerjasama pendidikan dalam hal kemanusiaan dan kesehatan.
Menurut Haedar Nashir, diaspora kader Muhammadiyah di berbagai juga perlu ditumbuhkan. Diaspora bukan sekadar ada di luar negeri, tapi juga harus punya jaringan di luar negeri. Kader-kader potensial di luar negeri agar bisa berperan lebih besar sesuai bidangnya masing-masing.
Baca Juga: Memberi Penghormatan Terakir, Jokowi; Syafii Maarif Guru Keteladanan Bangsa
“Muhammadiyah perlu membuat karya yang bisa dipublikasikan di tingkat internasional, penerjemahan buku-buku dan pikiran-ikiran Muhammadiyah ke dalam bahasa asing,” terangnya.
Peran dan kehadiran perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, disebutkan sangat penting dalam internasionalisasi persyarikatan. Menurutnya, Muhammadiyah akan terus membangun markas-markas dakwah di luar negeri.
Sebagaimana dicontohkan, pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang segera akan beroperasi dan Muhammadiyah Australia Collage yang beroperasi awal tahun 2022 ini.
Baca Juga: Takziah Syafii Maarif, Ganjar; Beliau Panutan yang Sangat Menyejukkan
Selain itu masih ada juga rintisan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Busthanul Atfal (TK ABA) di Kairo dan Malaysia akan menjadi fase baru dan program baru gerakan konkrit persyarikatan di tingkat internasional. ***