Catatan Harlah 1 Abad: Memadukan Cinta di Bola Dunia NU (1)

- 8 Februari 2023, 19:35 WIB
Mufid Rahmat, Penulis Buku 'Semua Akan NU Pada Waktunya'
Mufid Rahmat, Penulis Buku 'Semua Akan NU Pada Waktunya' /Foto: Dok Pribadi/

NU tidak menutup diri bagi individu tertentu dan komunitas tertentu, tidak ada dikotomi. Baik antara miskin dan kaya, pribumi nonpribudi, NU lama dan mendadak NU.

Baca Juga: Nasib Keberuntungan dan Pasang Surutnya Rejeki Weton Rabu Kliwon, Menurut Primbon Jawa

Selain itu NU juga tidak mengenal kasta, karena NU menganggap semua setara dalam bingkai ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah atau basariyah.

Dalam Qonun Asasi, Hadratus Syech, KH. Hasyim Asy'ari mengatakan, "Marilah Anda semua dan segenap pengikut Anda dari golongan para fakir miskin,  para hartawan, rakyat jelata dan orang orang kuat, berbondong bondong masuk jamiyah Nahdlatul Ulama".

"Masuklah dengan kecintaan (bil mahabbah), kasih sayang (bil widadi), rukun (ulfah), bersatu (wal ittihad) dengan ikatan jiwa dan raga (ittishal bi arwahin wa ajsadin)".

Baca Juga: Resep Herbal dr Zaidul Akbar: Bekatul Mujarab Sembuhkan Penyakit Maag

Apa yang dikatakan beliau, ternyata masih sangat relevan dengan kondisi kekinian. Resepsi Harlah 1 Abad sekarang ini menjadi bukti, banyak manusia berbondong-bondong memasuki Bola Dunia NU dengan riang gembira, dengan solidaritas, dengan cinta dan dengan kasih sayang.

Kita tidak perlu khawatir NU akan dimanfaatkan, tidak perlu menyoal interest pribadi masing masing, karena NU memiliki 'sistem digital' dan atau 'computerized'. (Bersambung)

Mufid Rahmat |.| Penulis Buku 'Semua Akan NU Pada Waktunya' (LKiS, 2021)

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah