Dijelaskan, data-data kuantitatif yang dikemukakan Denny JA terjadi karena ada perubahan preferensi sumber informasi keagamaan yang tidak lagi konvensional melainkan dari temuan sains.
Baca Juga: Pengurus Satupena Karanganyar Siap Dikukuhkan, Inilah 22 Personilnya
"Semua orang dituntut bersikap terbuka terhadap berbagai sumber informasi. Inilah yang sekaligus mendorong masyarakat bersikap moderat dalam beragama,” kata wartawan senior yang juga Fungsionaris ICMI Orwil Jawa Tengah tersebut.
Data-data yang dimaksud Gunoto, terkait temuan-temuan survei terbaru yang dikemukakan Denny JA dalam buku yang ditulis oleh Gaus seputar indeks kebahagiaan, indeks pembangunan manusia, dan indeks persepsi korupsi.
Semua negara Muslim, disebutkan menperlihatkan angka yang sangat buruk dalam hal kebahagiaan dan pembangunan manusia. Sebaliknya, tingkat korupsi di negara-negara tersebut sangat tinggi.
Baca Juga: Ketua Satupena Kabupaten Semarang Tirta Nursari Sebut Penulis Lokal Tak Kalah dengan Penulis Mayor
Denny JA juga mengemukakan kisah-kisah seputar banjir Nabi Nuh, eksodus Nabi Musa dan kaum Yahudi, kelahiran Islam di Petra Yordania, dan lain-lain.
Hal tersebut disandarkan pada penelitian-penelitian historis dan arkeologis, bukan dari sumber kitab suci sehingga hasilnya berbeda. Temuan-temuan ilmu pengetahuan itu, tidak mengubah keyakinan orang beriman.
Pendekatan Kuantittif