Baca Juga: Ramai Tudingan Gibran Maju Cawapres Berkat Iriana, Begini Tanggapan Putra Jokowi
Adapun untuk mencegah hal itu terjadi, lanjut dia, pemerintah bersama semua elemen masyarakat harus bekerja sama dan bergotong royong dalam melakukan aksi mitigasi.
Dalam hal ini mulai dari penghematan listrik, air, pengelolaan sampah, pengurangan energi fosil dan menggantinya dengan kendaraan listrik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon, restorasi mangrove, dan lain sebagainya.
Implementasi strategi mitigasi dan adaptasi, menurut Dwikorita Karnawati harus digencarkan di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali.
Apalagi suhu udara permukaan di Indonesia diproyeksikan akan terus naik di masa mendatang.
Baca Juga: Heboh Tudingan Ijazah Palsu Gibran, Cawapres Pendamping Prabowo Tunjukkan Bukti Ini
Dalam kesempatan itu, Dwikorita Karnawati juga menjelaskan peran penting BMKG dalam mendukung adaptasi dan mitigasi di luar sebagai penyedia data.
BMKG memiliki informasi-knowledge-dan wisdom terkait perubahan iklim di Indonesia (dan wilayah sekitarnya) yang dapat digunakan untuk kepentingan perencanan pembangunan nasional.
Karenanya, pelibatan BMKG mutlak harus dilakukan untuk mendukung aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Sistem peringatan dini yang dibangun BMKG tidak hanya menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi, namun juga mendorong pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat. Kolaborasi di antara keduanya dapat semakin memperkuat early warning yang berdampak pada early action," pungkasnya. ***