Gunoto Saparie, Penguatan Payung Hukum Dewan Kesenian Selalu Kandas di Tengah Jalan

- 8 Desember 2023, 17:35 WIB
Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah, Gunoto Saparie
Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah, Gunoto Saparie /Foto: Dok. Dewan Kesenian Provinsi Jawa Tengah/

Istilah kongres, seingat Gunoto dimunculkan Ketua Dewan Kesenian Jakarta, ketika itu Ratna Sarumpaet yang kala itu Posisinya juga sebagai Ketua Badan Kontak Dewan Kesenian Provinsi se-Indonesia yang sangat berpengaruh.

Baca Juga: Inspiratif! Ini Cerita Nucha Bachri dan Ario Pratomo Terapkan Self-Care di Shopee 12.12 Birthday  

Karena itulah istilah kongres di usulkan Ratna Sarumpeat dipakai begitu saja, meskipun tanpa ada acuan anggaran dasar organisasi, seperti halnya istilah Munas yang sekarang dipakai.

Era setelah Ratna Sarumoeat, menurut Gunoto, ketika Dewan Kesenian Jakarta mempertemukan Dewan Kesenian Provinsi se-Indonesia, tidak lagi menggunakan istilah kongres.

"Ketika Dewan Kesenian Jakarta dipimpin Marco Kusumawijaya, istilah yang dipakai lebih netral, yaitu pertemuan nasional yang beberapa kali dilakukan di Jakarta, Malang, dan Lampung", terang dia.

 Baca Juga: Kesaialan Hidup Weton Sabtu Wage: Menurut Primbon Jawa, Rawan Jatuh Miskin Terjerat Pinjol

Disebutkan Pernah juga sebelumnya memakai istilah pra-munas, rakernas, dan lainnya, tepatnya sewaktu Ketua Dewan Kesenian Jakarta dipegang Salim Said.

Lembaga Nonstruktural

 

Masih menurut Gunoto,  ketika itu upaya penguatan payung hukum selalu menjadi bahan pembahasan yang tak kunjung terealisasi. Padahal dalam  forum itu hadir sejumlah pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah