80 Kali Lebih Letusan Dahsyat sejak tahun 1006 , Sederet Misteri Dibalik Erupsi Gunung Merapi

- 13 Desember 2023, 14:35 WIB
Erupsi Gunung Merapi, sejak tahun 1006 hingga saat ini  tak kurang terjadi 80 kali letusan dahsyat. Berikut sederet misteri dibalik erupsi Gunung Merapi
Erupsi Gunung Merapi, sejak tahun 1006 hingga saat ini tak kurang terjadi 80 kali letusan dahsyat. Berikut sederet misteri dibalik erupsi Gunung Merapi /Foto: Instagram @putrikkh/

KARANGANYARNEWS - Gunung Merapi yang puncaknya berketinggian 2.930 meter dari permukaan laut (Mdpl), menurut catatan modern, mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali. Terhitung sejak tahun 1006 hingga saat ini,  telah  terjadi letusan dahsyat 80 kali. Berikut sederet misteri dibalik erupsi Gunung Merapi.

 

Gunung Merapi yang berada di perbatasn Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini, selain diidentikkan sebagai gunung api teraktif di Indonesia, Gunung Merapi yang dikelilingi permukiman padat,  juga sangat tinggi potensi kebencanaanya.

Di lereng berbagai sudut Gunung Merapi, terdapat permukiman sampai ketinggian 1.700 meter yang hanya berjarak sekitar 4 Km  dari puncak Gunung Merapi.

 Baca Juga: 13 Desa di Magelang dan Boyolali hujan abu vulkanik Erupsi Gunung Merapi

Rinciannya meliputi wilayah Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten (ketiganya di Provinsi Jawa Tengah) dan sebagian wilayah di DIY.

Data yang dilansir KaranganyarNews.com dari berbagai sumber menyebutkan, Permukiman di lereng Gunung Merapi yang masuk wilayah Privinsi Jawa Tengah dan DIY tadi, berjarak kurang dari 30 km dari puncak maghma Gunung Merapi.

28 Letusan Dahsyat

 

Menurut Decade Volcanoes, Gunung Merapi yang Jumat 08 Desember 2023 kemarin erupsi hingga 7 kali, merupakan salah satu dari 16 gunung api di dunia yang masuk proyek Gunung Api Dekade Ini.

 Baca Juga: 7 Kali Erupsi Sehari: Tim BPBD Turunkan Tim Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi

Dipdapat keterangan juga, terhitung sejak tahun 1768 terjadi 80 kali lebih letusan dahsyat Gunung Merapi.  Di antara puluhan letusan tersebut, merupakan letusan dahsyat atau besar.

Periode abad ke-19, terjadi empat kali letusan dahsyat. Rinciannya tahun 1768, 1822, 1849, dan tahun 1872. Sedangkan periode abad ke-20 terjadi letusan dahsyat dua kali, tercatat tahun 1930 dan tahun 1931.

Erupsi Gunung Merapi pada abad ke-19, intensitas letusannya relatif lebih besar, sedangkan letusan abad ke-20 frekuensinya lebih sering. Kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun.

 Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi 7 Kali Sehari, 2 Kabupaten Terdampak Hujan Abu Vulkanik

Erupsi Gunung Merapi abad ke-19 jauh lebih besar dibandingkan letusan di abad ke-20, luncuran awan panas yang oleh masyarakat sekitar Gunung Merapi disebut Wedus Gembel, mencapai 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Aktivitas erupsi Gunung Merapi pada abad ke-20, tercatat tak kurang  terjadi 28 kali letusan dahsyat, letusan terbesar terjadi tahun 1931.

Letusan Dahsyat Tahun 1006

 

Letusan dahsyat atau besar, dapat bersifat eksplosif dengan jangkauan luncuran awan panas atau wedus gembel mencapai 15 kilometer dari puncak kubah maghma Gunung Merapi.

 Baca Juga: 11 Pendaki Tewas, 12 Belum Ditemukan: Terjebak Erupsi Gunung Merapi

Erupsi Gunung Merapi sejak 1872-1931 mengarah ke barat-barat laut. Namun, sejak letusan besar 1930-1931, arah letusan dominan ke barat daya sampai dengan letusan tahun 2001.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ada pengecualian pada letusan 1994, terjadi penyimpangan ke arah selatan tepatnya ke hulu Kali Boyong yang terletak antara bukit Turgo dan Plawangan.

Sedangkan erupsi Gunung Merapi dahsyat yang terjadi tahun 2006, terjadi perubahan arah luncuran wedus gembel, dari sebelumnya ke arah barat daya, berubah  ke arah tenggara, dengan membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.

 Baca Juga: 67 Pendaki Terjebak Erupsi Gunung Merapi, 39 Belum Terevakuasi

Letusan-letusan kecil atau erupsi Gunung Merapi, terjadi hampir setiap 2-3 tahun sekali. Sedangkan letusan yang lebih besar terjadi sekitar 10-15 tahun sekali. Erupsi Gunung Merapi yang berdampak besar tercatat pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan tahun 1930.

Letusan tahun 1006, membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu vulkanik. ahli geologi Belanda, Rein van Bemmelen berteori, letusan tersebut menyebabkan pusat Kerajaan Medang (Mataram Kuno) harus berpindah ke Jawa Timur.

Berdasarkan pengamatan timbunan debu vulkanik erupsi Gununf Merapi, Letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat. Dalam catatan era modern geologi dengan skala VEI mencapai 3 sampai 4 letusan dahsyat.

 Baca Juga: Ikoniknya Serpihan Surga yang Hilang: Embung Manajer di Selo, Wisata Air VIuw 5 Gunung

Erupsi Merapai tahun 2010 diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama letusan atau erupsi Gunung Merapi tahun 1930 yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang, tercatat letusan yang menelan korban terbesar hingga saat ini.***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah