Namun demikian, tragedi seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan seharusnya dapat dihindari ketika semua bisa saling menjaga.
"Memang kalau kita bertanding dengan suasana yang wah pasti semangat. Tapi harus kita jaga, itu saudara kita. Tim-tim hebat yang kita dukung dan kita pendukungnya punya nilai kemanusiaan. Maka emosionalnya musti betul-betul dijaga," ungkapnya dia yang mengaku pendukung Manchester United.
Baca Juga: Kerusuhan di Kanjuruhan Bukan Antar Suporter, Begini Klarifikasi Kronologi dan Penjelasan Lengkapnya
Sebagaimana diberitakan KaranganyarNews.com, tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi pasca pertandingan Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya.
Pada pertandingan tersebut, tim tuan rumah Arema FC harus menelan kekalahan dari Persebaya dengan skor 2-3. Selepas pertandingan, terjadi kerusuhan di stadion.
Polisi mencoba menguasai situasi dengan tembakan gas air mata, ada aksi pembakaran dan perusakan yang hingga polisi melakukan tembakan gas air mata.
Baca Juga: Update Jumlah Korban Meninggal Insiden Suporter Arema di Kanjuruhan, Capai 130 Orang
Akibat kerusuhan ini, dilaporkan 127 jiwa meninggal dunia. Ratusan korban jiwa tersebut terdiri ratusan suporter, dua di antaranya merupakan anggota polisi. Diduga, banyak korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen. ***