Lagi Rame! Dugaan Pelecehan di Kalangan Wartawan, Jurnalis Senior Dituduh Lindungi Pelaku

2 Februari 2022, 23:04 WIB
asus dugaan pelecehan seksual di kalangan wartawan, /Twitter.com/@irenzzz

KARANGANYARNEWS – Dugaan kasus pelecehan di kalangan wartawan heboh di media sosial. Seorang mantan wartawan Geotimes memposting aksi pelecehan seksual yang dilakukan rekan sekantor terhadap dirinya.

Melalui akun Twitter @irenzzz, Irine Wardhanie memuat thread terkait pelecehan seksual, dan tindakan percobaan pemerkosaan yang dialaminya, Rabu (2/2/2022).

Dia bahkan menuduh wartawan senior Farid Gaban yang saat kejadian sebagai Pemred Geotimes melindungi pelaku pelecehan seksual.

Baca Juga: Profil dan Foto Susan Sameh yang Ngaku Jadi Korban Pelecehan Seksual Pas Syuting, Cantiknya Kelewatan!

“2015 saya menjadi reporter di geotimes, pelecehan verbal dilakukan Zahari, manager distribusi. Saya masih mampu menegur secara keras kelakuannya,” tulis Irine di akun pribadi Twitternya.

Meski ditegur, namun pelecehan semakin terang-terangan dilakukan pelaku sepulang dirinya dari penugasan ekspedisi TNA AL selama tiga bulan.

“List kata2 pelecehan yg saya terima dari pelaku: jalanmu kayak lont*, sudah berapa k**** yang masuk ke m***** di kapal? tidur yuk kita sama2 single khan? kamu pasti udah gak perawan.”

Baca Juga: Salah Satu Pimpinan Perguruan Tinggi Di Jateng Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Mahasiswa

“Tidak hanya itu, pelaku juga beberapa kali masuk ke ruang kerja saya dan mengunci pintu dan memaksa saya untuk having sex dengan dia.

Lampu dia matikan, dan dia bilang mumpung sepi. Yang bisa saya lakukan hanya teriak tapi tidak ada yang nolong. Padahal banyak orang di lantai bawah,” tulisnya.

Menurut Irine, pelaku bahkan semakin kurang ajar karena mulai berani meremas pantatnya. Irine sempat menceritakan kejadian itu kepada seorang fotografer rekan sekantor.

Baca Juga: Kisahnya Viral Medsos; Inilah Jeritan Hati Penyannyi Cantik Korban Pelecehan dan Penganiayaan

Dalam thread-nya, Irine menulis percobaan perkosaan yang dilakukan pelaku terjadi saat dia menyerahkan kuitansi rumah sakit untuk direimburse epada terduga pelaku.

Irine sebenarnya sempat menitipkan kuitansi pada rekannya. Namun terduga pelaku memintanya menyerahkan sendiri.

“Saat saya datang ke ruangannya suasana kantor sedang ramai. Di ruangannya ada 1 orang yg tidak saya kenal tp orang itu pergi.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pelecehan Seksual, Kru Penyalin Cahaya Dicoret dari Film

Kuitansi saya ditolak alasannya itu bukan tugasnya. Saya sempat nanya trus reimburse kemana? Pelaku bilang tidak tahu.”

Tak diduga, Irinene melanjutkan, pelaku tiba-tiba menariknya dan mencoba meperkosanya di ruangannya. Irine berhasil meloloskan diri, dan minta tolong.

Namun terduga pelaku berhasil mengejar, dan langsung menjambak rambutnya, kemudian membentrukan kepalanya ke kaca.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seks Mahasiswi Unesa, Dosen H Dinonaktifkan

Korban mengungkapkan dirinya melaporkan peristiwa itu ke Farid Gaban selaku Pemred. Menurut Irine, Pemred sempat memanggil beberapa saksi.

Saat itu, Pemred juga menegaskan kasus tersebut akan diselesaikan oleh Managing Editor Surya Kusuma.

Tidak puas dengan tindakan dari pihak kantor, Irine kemudian mengadukan kasus tersebut ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.

Baca Juga: Dugaan Kasus Pelecehan Seksual di Unesa, Terduga Pelaku Seorang Dosen. Duh!

Seorang pengurus AJI Jakarta kemudian mendampinginya melaporkan ke LBH Pers Jakarta. Namun, menurut Irine, proses mediasi gagal dilakukan.

Dalam postingannya, Irine menyebut Farid Gaban mengusir perwakilan dari AJI Jakarta dan LBH Pers Jakarta.

“Yang terhormat Pemred saya @faridgaban mengusir pendamping saya @AJI_JAKARTA dan @lbhpersjakarta, dan berteriak jika kasus ini saya lanjutkan dia akan hancurkan karir saya,” tulis Irine.

Baca Juga: Dosen Cabul Tersangka Pelecehan Seksual Modus Bimbingan Skripsi Resmi Ditahan

Melalui akun Twitter pribadinya @faridgaban, Farid Gaban membantah semua tuduhan Irine. Pertama, Farid Gaban menyatakan tidak pernah melindungi pelaku pelecehan seksual.

Kedua, dia membantah keras tuduhan Irine yang mengatakan dirinya akan menghancurkan kariernya jika Irine melanjutkan kasus tersebut.

“Soal saya disebut 'mengancam Irine akan menghancurkan karirnya', saya bersumpah: tidak pernah mengatakan itu. Saya bersedia dites poligraph, tulisnya.

Baca Juga: Heboh! Tiga Mahasiswi UMY Diduga Diperkosa Aktivis Kampus

Terkait perwakilan Aji dan LBH Pers, Faris Gaban mengungkapkan dirinya tidak pernah bertemu dengan perwakilan mereka.

“Respon cepat thd tuduhan Irine Wardhanie: Untuk fakta yang krusial: Saya TIDAK PERNAH BERTEMU dg tim/delegasi AJI/LBH Pers.

Tidak pernah tahu kedatangan mereka dan tidak diberitahu. Bagaimana bisa saya mengusir? Saya bersedia diperiksa utk kesaksian krusial ini,” tulis Farid Gaban.

Baca Juga: Dugaan Pemerkosaan Mahasiswi, Begini Jawaban Lengkap UMY

Faris Gaban mengakui menerima laporan tindakan percobaan pemerkosaan yang dialami Irine. Dia menyampaikan saat itu ada kesaksian yang berbeda dari tertuduh.

Dia menyatakan sudah berusaha sebaik mungkin menyelesaikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami Irine.

Buktinya, kata dia, pihaknya meminta tim independen untuk memverifikasi dua kesaksian yang berbeda. Bahkan, pihak Irine yang memilih Yayasan Pulih sebagai tim independen.

Baca Juga: Dugaan Kasus Pemerkosaan di UMY: Korban Kedua Diperkosa dalam Kondisi Tidak Sadar

“Saya setuju: YAYASAN PULIH. Saya mengatakan siap menerima rekomendasi tim independen.

Kalau PULIH mengkonfirmasi tuduhan Irine, saya tidak hanya akan memecat tertuduh, tapi mendukung Irine lapor polisi,” tulisnya.

Namun, kata Farid Gaban, sampai enam tahun kasus itu berlalu dirinya belum mendapat rekomendasi dari Yayasan Pulih.***

 

 

Editor: Ken Maesa Pamenang

Sumber: Twitter @faridgaban Twitter @irenzzz

Tags

Terkini

Terpopuler