Gunung Merapi Erupsi Lagi, Video Luncuran Wedhus Gembel dan Hujan Abu di Kawasan Boyolali

21 Januari 2024, 16:25 WIB
Gunung Merapi Erupsi Lagi, Video Luncuran Wedhus Gembel dan Hujan Abu di Kawasan Boyolali /Instagram/@bpptkg

KARANGANYARNEWS - Gunung Merapi kembali erupsi dan meluncurkan awan panas alias wedhus gembel pada Minggu, 21 Januari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi.

"INFO BPPTKG: Video erupsi di Gunung #Merapi tanggal 21 Januari 2024 pukul 14:12 WIB, dengan Amplitudo max 70 mm dan Durasi 239.64 detik.

Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke Timur- Tenggara. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," tulis admin Instagram @bpptkg yang merupakan akun resmi BPPTKG-PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Indonesia.

Baca Juga: 80 Kali Lebih Letusan Dahsyat sejak tahun 1006 , Sederet Misteri Dibalik Erupsi Gunung Merapi

Hujan Abu di Cepogo

Disebutkan dalam storynya, erupsi Merapi 21 Januari 2024 tersebut berdampak hujan abu di kawasan timur dan tenggara Gunung Merapi, salah satunya di wilayah Kecamatan Cepogo.

Dalam sepekan ini, gunung teraktif di Indonesia tersebut sudah mengalami setidaknya empat kali guguran awan panas selama periode 12-18 Januari 2024.

Data tersebut berdasarkan catatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada empat kali guguran awan panas yang keluar dari pusat kawah Gunung Merapi

Baca Juga: 13 Desa di Magelang dan Boyolali hujan abu vulkanik Erupsi Gunung Merapi

"Pekan ini terjadi empat kali awan panas guguran ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 2.400 meter," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan di Jakarta, Jumat lalu.

Selain awan panas, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta juga tercatat meluncurkan guguran lava sebanyak 88 kali ke arah dan barat daya.

Guguran lava itu sebanyak lima kali mengarah ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.200 meter dan 83 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.600 meter.

Baca Juga: 11 Pendaki Tewas, 12 Belum Ditemukan: Terjebak Erupsi Gunung Merapi

"Suara guguran terdengar sembilan kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," kata Hendra.

PVMBG melalui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BBPTKG) mengamati ada perubahan morfologi kubah barat daya akibat aktivitas awan panas dan guguran lava tersebut. Sedangkan, morfologi kubah tengah relatif tetap.

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 10 Januari 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.663.300 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.400 meter kubik.

Sepekan terakhir, PVMBG mencatat intensitas gempa masih cukup tinggi dengan rincian empat kali gempa awan panas guguran, dua kali gempa vulkanik dangkal, 91 kali gempa fase banyak, 718 kali gempa guguran, dan tiga kali gempa tektonik.

Lebih lanjut Hendra mengatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dengan tingkat status level III atau siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," pungkas Hendra sebagaimana dilansir KARANGANYARNEWS dari AntaraNews***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: Instagram/@bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler