KARANGANYARNEWS – Mengantisapi kian tingginya intensitas erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten siapkan shelter pengungsi di tiga kecamatan.
Tiga shelter pengungsian bencana Gunung Merapi atau Tempat Evakuasi Akhir (TEA) masing-masing di Kebondalem Lor (Kecamatan Prambanan), Menden ( Kecamatan Kebonarum) dan shelter Demakijo (Kecamatan Karangnongko).
Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto. Kepada awak media, dia memastikan tiga shelter pengungsian tadi telah siap ditempati sewaktu-waktu bencana merapi terjadi.
Baca Juga: Intensitas Bencana Merapi Tinggi, Desa Tlogolele Kian Sering Hujan Abu
Dijelaskan juga, status Gunung Merapi hingga saat ini masih siaga dengan aktivitas relatif cukup tinggi. Selain sering mengeluarkan lava pijar, ancaman guguran awan panas juga membahayakan.
“Pola luncuran awan panas dan curahan lava pijar Gunung Merapi yang dulu cenderung ke barat sekarang cenderung ke barat daya, ke selatan atau tenggara kearah Kali Woro,” terang Sri Winoto.
BPBD Klaten menurutnya tetap sejalan dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menghimbau masyarakat menghentikan aktivitas di daerah-daerah rawan bencana Gunung Merapi.
Baca Juga: Inovatif, Piket Siaga Erupsi Gunung Merapi Sambil Jaga Kedai Kopi
Dia sebutkan di jalur Kali Woro, jalur Kali Gendol, dan Kali Gubeng. Tak hanya saat terjadi luncuran awan panas, saat di lereng dan puncak Gunung Merapi hujan deras, juga mengancam terjadinya luapan lahar dingin.