FGD Penguatan Toleransi Internal Agama Buddha: Perbedaan Bukan Alat Pemecah Belah

- 10 Juli 2023, 16:05 WIB
Ketua FKUB Jateng, Taslim Syahlan
Ketua FKUB Jateng, Taslim Syahlan /Dok. Satupena Jawa Tengah/

KARANGANYARNEWS - Perbedaan agama bukan alat pemecah belah, justru sebaliknya jadikan sebagai alat untuk saling melengkapi. Demikian disampaikan Plh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Agung Hikmati.

Pemeluk agama Buddha, juga memiliki tugas dan fungsi yang sama dengan pemeluk agama-agama lainnya. Termasuk dalam upaya menjaga kerukunan dan toleransi, baik secara inter maupun antarpemeluk agama.

Muhammad Agung Hikmati, menyampaikannya hal tersebut dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Analis Kebijakan Ahli Muda Bakesbangpol Jawa Tengah, Frigit Nurcipto dalam FGD Penguatan Toleransi Internal Agama Buddha di Vihara Tanah Putih, Semarang.

 Baca Juga: Kolaborasi Baca Puisi dan Pagelaran Wayang: Langka, Unik dan Menarik

Dalam aacara yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah itu, Muhammad Agung menekankan pentingnya toleransi. Toleransi merupakan aspek terpenting dalam hidup bermasyarakat.

Meskipun tidak bisa dipungkiri, dalam bermasyarakat pasti banyak perbedaan. Mulai dari sifat, perilaku, budaya, etnis, bahkan agama.  Perbedaan dapat menjadi benih intoleransi, kalau tidak disikapi dengan semangat persatuan.

"FKUB diharapkan dapat merangkul semua agama dan kepercayaan yang ada di masyarakat. Dengan demikian perdamaian inter dan antarumat beragama tetap terjaga", katanya Sabtu, 08 Juli 2023.

 Baca Juga: Study Tiru, FKUB Jateng Ajak FKUB Kaltim ke Gereja Blenduk dan Vihara Watugong

Muhammad Agung menambahkan, keberadaan FKUB sangat penting, terutama dalam memberikan masukan kepada pemerintah tentang kondisi toleransi dan kerukunan umat beragama di tengah masyarakat yang multikultural dan multiagama.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x