Update Kebakaran Gunung Lawu: Kobaran Api Kian Merembet Ke Bawah, 246 Personil Gabungan Dikerahkan

- 1 Oktober 2023, 16:35 WIB
Kobaran api DI Gunung Lawu terpantau dari wilayah Magetan, Sabtu 30 September 2023 malam
Kobaran api DI Gunung Lawu terpantau dari wilayah Magetan, Sabtu 30 September 2023 malam /tangkapan WA Grup/

KARANGANYARNEWS- Kencangnya tiupan angin pada sejumlah titik kobaran api di puncak Gunung Lawu, menjadikan kebakaran kian cepat merembet ke bawah dan dikawatirkan kian mendekati pemukiman warga.

Peristiwa kebakaran lahan dan hutan lindung di kawasan puncak Gunung Lawu yang berawal dari puncak Lawu di wilayah Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kini kian meluas hingga ke 3 wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Ketiganya di wilayah Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso dan Jenawi.

Untuk mewaspadai sekaligus ngantisipasi agar kebakaran tidak merembet ke pemukiman warga yang berada di lereng Gunung Lawu, tak kurang 246 personil gabungan Minggu 01 Oktober 2023, dikerahkan untuk memadamkan kobaran api yang merembet dari puncak Gunung Lawu.

Ratusan personil tadi disebutkan sukarelawan dari berbagai organissi dan institusi. Diantaranya TIM Karanganyar Emergensi, TNI, POLRI, BPBD Karanganyar dan Perhutani wilayah Surakarta.

Terdampak Abu

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani, kepada awak media mengatakan, kebakaran GUnung Lawu telah meluas ke wilayah Ondo Rante tepatnya di bawah Pos 5 jalur pendakian Gunung Lawu.

Baca Juga: 6 Kolam Renang di Ngargoyoso Karanganyar: Ikonik, Sekitar Candi Tererotis se Dunia, View Gunung Lawu

Saat ini terpantau titik api menyebar di tiga lokasi, masing-masing wilayah Babar, jalur pendakian Cetho, dan jalur air. “Hingga Minggu 01 Oktober 2023 sore, kobaran api masih membara. Kencangnya tiupan angin, membuat kobaran api cepat merembet ke lokasi lain,” kata dia.

Untuk penanganan semakin meluasnya kobaran api dari puncak Lawu, dia sebutakan telah dilakukan upaya dengan membuat ilaran dan penyekat, agar api tidak cepat merembet ke lokasi lain. Petugas harus berkejaran dengan angin saat membuat ilaran.

Hal ini mengingat kondisi angin di kawasan puncak yang sangat kencang sehingga membuat api cepat merembet ke lokasi lain. Dalam upaya pemadaman , tim relawan maupun petugas hanya mengandalkan alat manual seperti ranting pohon.

Baca Juga: Air Terjun Pringgodani: Melongok Serpihan Surga Tersembunyi, Harga Tiket dan Fasilisitasnya

“Alat berat tidak bisa sampai ke puncak Lawu. Sehingga petugas hanya gunakan ranting-ranting pohon untuk mematikan api,” katanya.

Juli Padmi Handayani juga menjelaskan, abu debu kebakaran Gunung Lawu juga mulai dirasakan warga di wilayah kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Jenawi dan beberapa kecamatan di lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar.

Terkait keluhan warga tersebut, BPBD telah meminta warga menggunakan masker untuk mengurangi dampak kesehatan akibat abu dan debu dari kebakaran Gunung Lawu tersebut.
“Kami koordinasi terus dengan petugas di atas sana lewat HT. Sinyal HP di sana sangat buruk, jadi hanya bisa lewat HT,” kata dia.***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah