Tembakan Gas Air Mata dari Dalmas Polres Wonogiri, Bubarkan Massa Pengunjuk Rasa yang Anarkhis

23 Maret 2022, 19:01 WIB
Latihan pengendalian massa anarkis digelar Polres Wonogiri /Dok Humas Polres Wonogiri/

KARANGANYARNEWS - Tembakan gas air mata dilakukan oleh para anggota dalmas (pengendali massa) Polres Wonogiri, untuk membubarkan aksi unjuk rasa yang ricuh.

Unjuk rasa ini sendiri dilatari oleh ketidak puasan warga di beberapa wilayah Kabupaten Wonogiri karena pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak merata. Sehingga hal ini mendorong ratusan warga melakukan demonstrasi ke kantor bupati.

Unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai itu, justru akhirnya berakhir ricuh setelah massa merasa aspirasi mereka tidak mendapat tanggapan yang positif.

Beberapa warga yang semula hanya bergerombol sambil membawa poster, tiba-tiba saja merangsek ke arah barisan pasukan dalmas Polres Wonogiri yang berjaga-jaga.

Baca Juga: Miris, Harta Berlimpah, tapi Tiap Malam Jumat Berubah Jadi Monyet

Bahkan aksi makin rusuh setelah lemparan petasan dan kembang api tiba-tiba meluncur dari arah belakang para pengunjuk rasa. 

Asap tebal dengan bau menyengatpun memenuhi lokasi unjuk rasa, yang berasal dari kembang api dan sebuah ban yang dibakar.

Melihat massa yang semakin anarkis, pasukan dalmas Polres Wonogiri pun langsung bertindak. Mereka merangsek maju untuk membubarkan massa sembari menembakkan gas air mata. 

Baca Juga: Mataram Undercover. Skandal Seks Panembahan Senopati di Awal Berdirinya Mataram

Akibat saling dorong dnegan petugas, tampak seorang pengunjuk rasa terjatuh dan pingsan. Yang segera diberi pertolongan oleh tim medis.

Sementara beberapa pengunjuk rasa yang dianggap sebagai provokator langsung diamankan petugas. Dan massa bisa dibubarkan.

Aksi unjuk rasa warga ini adalah bagian dari latihan anggota Polres Wonogiri dalam mengantisipasi terjadinya aksi kerusuhan yang melibatkan massa.

Latihan digelar di sekitar Kantor PBS Wonogiri, pada Rabu (23/3/2022) dan melibatkan sekitar 400 anggota dari berbagai kesatuan.

Baca Juga: Aneh, Warga Sekitar Telaga Jonge Gunung Kidul Tidak Berani Saling Besanan. Ada Apa..?

"Kegiatan ini merupakan pelatihan penanganan unjuk rasa yang melibatkan Bagian Operasi, Sat Samapta, Dalmas Kerangka, Dalmas Inti, Unit K-9, Unit Rainmas, Tim Negosiator, Tim Dokkes, Sat Reskrim, Sat Intel, Sat Binmas, SPKT, Si Telekomunikasi, Propam dan massa gabungan dari Polsek jajaran,’’ jelas Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto.

Dalam latihan ini anggota diberikan pelatihan skill cara penanggulangan aksi unjuk rasa, sehingga siap saat menghadapi aksi yang sesungguhnya.

“Tindakan unjuk rasa sewaktu-waktu bisa terjadi. Kita mengingatkan kembali, me-refresh kemampuan anggota dalmas yang terkait tugasnya dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gangguan kamtibmas,” jelas Dydit.

Ditambahkan oleh kapolres bahwa seluruh anggota yang terlibat dibagi dalam beberapa kelompok dengan tugas dan peran masinbg-masing. 

Baca Juga: 15 Foto Maria Zotova Karateka Seksi dari Rusia, Macam-macam Bisa Babak Bundas

“Ada tim negosiator yang diperankan Polwan. Kemudian massa diperankan anggota polsek gabungan, sedangkan dalmas inti dari rekan-rekan Satsamapta," lanjutnya.

Kapolres juga menegaskan bahwa kegiatan latihan ini digelar bukan berarti di Wonogiri akan ada ancaman aksi unjuk rasa.

Baginya segala hal bisa terjadi, dan latihan yang digelar ini adalah bagian dari langkah antisipasi.

“Jadi kita siapkan diri, sewaktu-waktu ada kejadian unjuk rasa yang di perkirakan mengarah pada anarkis dapat teratasi dan kita juga harus siap," tandasnya.***

Editor: Langgeng Widodo

Tags

Terkini

Terpopuler