Kecamatan Tulung, menurutnya wilayah Kabupaten Klaten yang berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, memiliki keberagaman dan heterogennya di dalam masyarakat.
Baca Juga: Raih Harmony Award, FKUB Klaten Siap Jadi Roll Model Nasional
Karena itulah, upaya merawat kerukunan terus dilakukan melalui tokoh lintas agama. Semua pihak didorong menggerakkan masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat sadar kerukunan.
“Sudah barang tentu, hal ini membutuhkan kondisi masyarakat yang kondusif dan rukun,” Camat Tulung Hendri Pamungkas, menambahkan. Diperoleh keterangan, sebelumnya acara yang sama juga telah dilakukan di sejumlah kecamatan.
Diantara di Kecamatan Manisrenggo, Klaten Tengah, Klaten Selatan, Karangdowo, Wedi, Klaten Tengah, Karanganom, Jogonalan, Juwiring, Ngawen, Jatinom, Klaten Utara, Ceper, Gantiwarno, Prambanan, Cawas dan Polanharjo.
Baca Juga: Musta'in Ahmad: FKUB, Berperan Strategis Mengelola Keberagaman dan Kerukunan
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 401 PKUB tingkat desa dan kelurahan, terdiri dari 4.544 orang se Kabupaten Klaten, telah dikukuhkan Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, SM di Stadion Trikoyo akhir tahun 2022 lalu, ditindaklanjuti dengan pembinaan secara intensif di masing-masing kecamatan, desa dan kelurahan.
Ketua FKUB Klaten KH Syamsuddin Asyrofi mengatakan, PKUB di tingkat kecamatan maupun desa dan kelurahan telah menginspirasi daerah lain, dalam merawat kerukunan di masyarakat sekaligus menjadi contoh dan panutan betapa pentingnya mewujudkan, menjaga, dan merawat kerukunan.
“PKUB menjadi forum yang langsung menjangkau masyarakat dan sebagai garda terdepan dalam mewujudkan, menjaga dan merawat kerukunan umat beragama. Oleh karena itu keberadaan PKUB menunjukkan Klaten bukan hanya indah secara fisik, namun juga hubungan antar umat beragama,” kata dia. ***