Mengenal Canthik Perahu Rajamala, Buatan Putra Mahkota hingga Mitos Aura Mistis

- 23 Agustus 2022, 16:05 WIB
Canthik Rajamala tersimpan rapi di Museum Radya Pustaka, Surakarta
Canthik Rajamala tersimpan rapi di Museum Radya Pustaka, Surakarta /surakarta.go.id/

KARANGANYARNEWS - Perhelatan Asean Para Games 2022 telah usai, namun olahraga bagi atlet-atlet penyandang disabilitas ini menyisakan cerita tentang Rajamala. 

Ya, Rajamala terpilih menjadi maskot hingga menjadi souvenir untuk olahraga yang digelar di Solo, 30 Juli 2022 sampai 6 Agustus 2022. 

Baca Juga: Wow, Ternyata Ini Makna Simbol dan Warna Logo ASEAN Para Games 2022

Terpilih sebagai maskot, karena Rajamala memiliki makna tolak bala atau mengusir keburukan. 

Dihimpun dari beberapa sumber, Rajamala atau dikenal juga dengan Canthik Perahu Rajamala adalah hiasan atau canthik, yang terdapat pada haluan perahu Rajamala. 

Baca Juga: Maskot ASEAN Para Games 2022, Ternyata Ini Kisahnya

Berikut 13 kisah tentang Canthik Perahu Rajamala, yang dihimpun dari laman resmi Pemkot Surakarta. 

1. Buatan Putra Mahkota 

Canthik ini dibuat Putra Mahkota Paku Buwono IV, Raden Mas Sugandi atau KGPAA MANGKUNAGORO III, pada masa pemerintahan Paku Buwono IV tahun 1788-1820.

2. Terpasang di Ujung Perahu

Baca Juga: Keluar dari Pakem, Wayang Pawon Lahir Kembali dengan 16 Daya Tariknya

Canthik Perahu Rajamala adalah hiasan atau canthik yang dipasang di ujung depan dan belakang perahu Rajamala. 

3. Kayu Jati Donoloyo

Canthik dibuat dari kayu jati yang berasal dari hutan Donoloyo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, yang banyak dipakai untuk bangunan Keraton Surakarta. 

4. Kesaktian Rajamala

Baca Juga: Ini 21 Daya Tarik Angkringan Omah Semar, Rekomended Jika Kangen Suasana Njawani

Bentuk canthik Rajamala memang menyeramkan, namun pemilihan bentuk canthik ini didasari atas kesaktian tokoh Raden Rajamala, yang tak terkalahkan dalam kisah pewayangan. 

5. Simbol Tolak Bala 

Rajamala dipilih karena menjadi simbol menolak bala atau aura negatif. 

6. Peristiwa Lamaran 

Baca Juga: Terkuak, Desa Wisata Mampu Pulihkan Perekonomian, Inilah 9 Alasannya

Kisah terciptanya canthik ini berasal dari peristiwa Paku Buwono IV, saat melamar  Putri Bupati Cakraningrat di Sumenep, Madura. 

7. Perahu Ornamen Bagus

Sebagai transportasi utama, Paku Buwono IV ingin perahu yang dinaikinya memiliki ornamen bagus, maka dipilihlah Rajamala menjadi ornamen. 

8. Nama Perahu 

Baca Juga: Desa Wisata Jatiluwih, Ini 8 Rekomendasi Keunggulannya hingga Tercatat UNESCO sebagai Warisan Budaya

Tidak hanya menjadi ornamen perahu, Rajamala juga dipilih menjadi nama  perahu Paku Buwono IV.

9. Alat Transportasi Permaisuri 

Awalnya, perahu Rajamala berukuran 58,9 x 6,5 meter ini akan difungsikan sebagai alat transportasi air bagi permaisuri Paku Buwono IV, saat hendak pulang ke Madura. 

10. Hilir Mudik Solo Gresik 

Baca Juga: Tempat Piknik Desa Wisata Semen, Inilah 8 Keadaan yang Membuat Masuk ADWI 2022

Meskipun Perahu Rajamala tidak jadi difungsikan sebagai alat transportasi air dari Solo ke Madura, namun perahu ini dipakai untuk hilir mudik dari Solo menuju  Gresik. 

11. Dibuat Duplikat 

Sampai masa pemerintahan Paku Buwono VII, dibuatlah duplikat perahu Rajamala, yang disimpan di Keraton Surakarta. 

12. Tersimpan di Museum

Baca Juga: Wisata Arung Jeram di Desa Wisata Buluh Duri, Ini 8 Asyiknya

Canthik Rajamala ini tersimpan di Museum Radya Pustaka, Surakarta, dapat dilihat setiap hari Selasa sampai Minggu, mulai pukul 08.30 wib hingga 13.00 wib. 

13. Aura Mistis

Rajamala diletakkan pada ruangan gelap, dengan aura mistis, bahkan menurut mitos, patung kepala Rajamala tidak mau dipindah dan setia menempati ruangan gelap. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x