Network
KARANGANYARNEWS - Candi Cetho, Wisata Eksotik nan Instagrammable di Timur Laut Karanganyar. Di sisi Timur Laut Karanganyar, tepatnya di Kecamatan Jenawi, di lereng Gunung Lawu terdapat candi bercorak Hindu, yakni Candi Cetho.
Bangunan artifisial ini diyakini merupakan tempat petilasan Brawijiya V dan diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Majapahit,
Merangkum berbagai sumber, letak Candi Cetho berada di ketingian 1496 mdpl menjadikannya salah satu candi tertinggi di Indonesia bersama Candi Arjuna, Candi Gedong Songo, dan Candi Ijo.
Saat ditemukan, Candi Cetho berbentuk sebuah reruntuhan dengan 14 teras memanjang dari Barat ke Timur dengan struktur bertingkat, diduga kuat merupakan kultur budaya Nusantara dengan Hindu.
Baca Juga: Gokil! 13 Tahun Bersama, Gibran Tak Pernah Bilang I Love You ke Selvi Ananda
Pemugaran Candi Cetho kali pertama dilakukan pada 1970 oleh Sudjono Humardani.
Ia mengubah total struktur asli candi ini, meskipun konsep punden berundak masih tetap dipertahankan.
Nah, buat kamu yang pengin berkunjung ke Candi Cetho, nggak usah khawatir Sob, tempat ini gampang dijangkau kok.
Jika dari Kota Solo, kamu harus menuju ke arah Karanganyar yang merupakan lokasi Candi Cetho.
Saat tiba di Terminal Karangpandan, kamu akan dihadapkan pada dua jalur untuk menuju ke Candi Cetho.
Baca Juga: Daftar Harga Tiket Kebun Binatang Solo Safari yang Mulai Buka 27 Januari 2023
Apabila belok ke kanan atau mengikuti jalur aspal, kamu akan pergi ke arah Tawangmangu.
Sementara perjalanan menuju Candi Cetho, kamu hanya perlu berjalan lurus ke arah Kebun Teh Kemuning. Setelah itu melewati jembatan dan jalanan menanjak serta berliku.
Namun, nggak usah khawatir Sob sebab kondisi medan sudah cukup akomodatif untuk dilalui.
Apabila merasa lapar dan ingin berhenti sejenak untuk mengisi perut, kamu bisa berhenti di sepanjang jalan yang menuju arah Kemuning.
Di sini berjajar banyak sekali tempat makan yang bisa disinggahi, seperti Bale Branti, Bale Ndeso, dan juga warung-warung kecil lain di sekitarnya.
Baca Juga: Es Kapal, Jajanan Jadul Kota Solo yang Bikin Nostalgia Masa Lalu
Adapun untuk sampai ke Candi Cetho, jalur terakhir dapat dibilang cukup menantang.
Track curam dan berkelok-kelok harus dilalui kendaraan bermotor untuk dapat menikmati panorama candi.
Belum lagi suguhan jurang di sisi kiri kendaraan yang cukup membuat was-was.
Ketika sampai di lokasi, pengunjung lokal cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp10 ribu saja untuk biaya tiket masuk. Sementara untuk turis asing, tarif dikenakan sebesar Rp25 ribu.
Setelah membayar tiket masuk, pengunjung akan diberi kain poleng yang dipakai di pinggang dengan ikatan di depan untuk laki-laki dan di samping untuk perempuan.
Baca Juga: Es Gempol Pleret Pak Darman Mojolaban, Jajanan Legendaris di Pinggir Sawah
Kain poleng ini sebagai penghormatan kesucian Candi Cetho juga merupakan tempat peribadatan bagi umat Hindu.
Ketika sudah masuk ke dalam kompleks candi, wisatawan akan disuguhi panorama serta bangunan candi menakjubkan.
Menuju ke arah dalam lagi, terdapat pelataran di mana terhampar pemandangan yang kental dengan nuansa Bali. Di sini bisa dijumpai banyak pondok dan situs Lingga Yoni.
Saat berkunjung ke Candi Cetho, wisatawan beragama Hindu bisa berdoa di tempat ini dipandu pemuka agama setempat.
Di sini juga sudah disediakan dupa sebagai salah satu atribut doa. ***
