Dibalik Viral Tugu Jati Bedug, Inilah Sederet Kisah Misterinya

- 28 Februari 2022, 10:36 WIB
Tugu Jati Bedug menandai wilayah kekuasaan Kabupaten Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogjakarta) dengan Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo (keduanya Provinsi Jawa Tengah)
Tugu Jati Bedug menandai wilayah kekuasaan Kabupaten Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogjakarta) dengan Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo (keduanya Provinsi Jawa Tengah) /Tangkapan Medsos/

KARANGANYARNEWS – Takbanyak netizen tahu, dibalik viralnya Tugu Jati Bedug menyimpan sederet cerita misteri. Inilah sederet kisah misteri kesaksian warga di sekitar tugu bersejarah tadi.

Mayoritas masyarakat di sekitarnya menyebutnya Tugu Jati Bedug. Namun,   tidak sediki juga yang menamakan Tugu Ireng dan ada lagi Tugu Watu.  

Hasil penelusuran KaranganyarNews.com, keseluruhan sebutan memang benar. Tugu Jati Bedug dari sisi historisnya, terkait perjuangan Pangeran Samber Nyawa, pendiri dinasti Kadipaten Pura Mangkunegaran di Surakarta.

Baca Juga: Misteri Speaker Toa di Stabelan, Pamali Dibunyikan Saat Erupsi Merapi

Disebut Tugu Ireng, dikarenakan dulu dikeramatkan warga setempat, tidak ada  yang berani mendekat dan membersihkannya, hingga berselimut lumut tebal dan nampak hitam kelam.  

Diperoleh keterangan, tahun 1990-an tugu di tengah jalan ini masih selalu dipasangi sesaji. Baik saat ada acara adat di desa, demikian juga setiap ada warga yang punya hajat.

“Dulu jalannya juga belum selebar dan semulus seperti saat ini, selepas maghrib tidak ada lagi warga yang berani melewati Tugu Jati Bedug. Sering ada penampakan menakutkan,” kata Mbah Wiro Sentiko, 67 tahun, warga setempat.

Baca Juga: Tingalan Jumenengan PB XIII; Kronologis Putra Raja Tak Dapat Masuk Istana

Belakangan setelah sering terjadi kecelakaan, pengendara sepeda motor dan armada roda empat menabrak Tugu Hitam, warga setempat berinisiatif mengecat warna putih, dimaksud agar para pengendara lebih mengetahuinya.

Sedangkan yang menyebut Tugu Batu, juga tidak salah. Karena tugu bersejarah yang yang diyakini dibangun di era kolonial penjajahan Belanda ini, memang keseluruhan berbahan batu.

Tugu Jati Bedug, berada di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), tepatnya di tengah jalan raya jalur utama Manyaran-Kelir.

Baca Juga: Dear Pecinta Horor,  Siap-siap! Pocong Mumun Bakal Dijadikan Film Layar Lebar

Tugu setinggi 4 meter dan berdiameter 2 meter ini dikait-kaitkan dengan cerita tutur tinular masyarakat setempat, perjalanan perjuangan Pangeran Samber Nyawa melawan penjajahan kolonial Belanda.

Diceritakan Mbah Wiro Sentiko, Pangeran Samber Nyawa atau Raden Mas Said selepas bertapa di hutan Tapan dan Banyu Biru tertidur pulas, hingga janggleng atau biji pohon jati yang digenggamnya terjatuh dan tumbuh subur.

Perjalanan sejarah selanjutnya, pohon jati yang tumbuh dari janggleng yang dibawa Raden Mas Said tadi tumbuh sangat besar dan rindang. Tempat inilah, kemudian hari dijadikan markas prajurit Pangeran Samber Nyawa.

Baca Juga: Primbon Senin Kliwon; Ingat, Inilah Jodoh Pemadam Api Cemburumu

Baik Mbah Wiro Sentiko maupun tokoh sesepuh di seputar Tugu Jati Bedug lainnya, mengaku tidak tahu sejak kapan berdirinya tugu bersejarah tadi. Dari cerita turun temurun menyebutkan di bangun di era penjajahan Belanda.

Dari penelusuran sejarah didapat keterangan, pembangunan Tugu Jati Bedug dimaksud sebagai penanda perbatan dua wilayah kekuasaan Kerajaan. Tepatnya antara Kasultanan Ngayogjakarta dan Kadipaten Mangkunegaran Surakarta.

Sampai sekarang, bangunan peninggalan penjajah Belanda yang masih berdiri kokoh di tengah jalan raya ini, masih berfungsi sebagai penanda perbatasan wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).

Baca Juga: Bikin Merinding! Ada Pocong di First Look Film Pengabdi Setan 2: Communion

Sisi selatan Tugu Bedug Jati  wilayah Kabupaten Gunung Kidul (DIY), sisi timurnya Kabupaten Wonogiri dan sebelah utara tugu masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo (keduanya Prvinsi Jawa Tengah).  

Sebagai bangunan kuno yang juga prasasti pembatas dua wilayah kekuasaan kerajaan dinasti Mataram Islam, tentu Tugu Bedug Jati juga tidak terlepas dari sederet cerita mistis yang juga sebagai kearifan lokal setempat.

Warga setempat menceritakan juga, Tugu Bedug Jati sudah berulang kali direnovasi. Diantaranya, menutup semen seluruh batu yang tidak rata dimaksud agar nampak lebih rata dan lebih indah dipandang mata.

Baca Juga: Hitungan Primbon Tak Berjodoh; Catat, Ini Sederet Solusi Tanpa Sesaji

Namun demikian, karena sesuatu hal salah satu diantaranya terkait keyakinan adanya makhluk astral penunggu Tugu Bedug Jati, renovasi tadi dibongkar lagi. Hingga saat ini, masih napak sebagaimana bangunan aslinya.

Kesaksian warga setempat, Tugu Bedug Jati yang berada di tengah jalan beberapa kali di tabrak pengendara sepeda mator, mobil pribadi bahkan pernah juga truk.

Hal ini juga dibenarkan Diungkap Hadi Wiyono, warga yang rumahnya berjarak 20 meter dari tugu itu, pemugaran Tugu Jati Bedug ini kerap dilakukan tetapi gagal sehingga kerap muncul cerita di luar nalar manusia.

Baca Juga: Hantu Pocong Makam Presiden Soeharto, Cerita Horornya Menyeramkan

Selain itu, beberapa kali terjadi kecelakaan lalulintas tunggal. Beberapa tahun lalu, lanjutnya sebuah truk melaju kencang dari arah timur ke barat. Sopir tak melihat jika di tengah jalan berdiri tugu, tabrakan pun tak terelakkan.

Truk ringsek dan as roda depan bengkok. Tugu itu tak roboh hanya sedikit miring ke barat. Meski demikian, sopirnya enggak apa-apa, hanya beberapa bagian tubuh yang lecet-lecet,” cerita Hadi Wiyono.

Tugu Jati Bedug, menurutnya memang beberapa kali ditabrak pengendara sepeda motor dan armada roda empat. Peristiwa terbaru, ditabrak mobil Avanza hingga pengemudinya tewas dan tugunya miring.

Baca Juga: Gerabah Bayat; Inilah Gaya Muter Miring Penggaet Guru Besar University Jepang

Karena sering menimbulkan malapetaka Lakalantas, nyaris dirobohkan warga masyarakat. Namun demikian, lagi-lagi karena masih dikeramatkannya bangunan bersejarah ini, tidak jadi dirobohkan justru ditegakkan kembali.

Kepada awak media, Hadi Waluyo juga menceritakan dulu banyak fotografer berusaha memotret untuk mengabadikan Tugu Jati Bedug, tapi tidak satu pun yang berhasil mendapatkan gambar hasil potretannya.

Tidak ada seorang pun yang tahu penyebabnya, sekian bingkai gambar yang didapat para fotografer tadi tak ada yang memperlihatkan gambar tugunya. Gambar yang terekam kamera, nampak seperti kabut tebal saja.

Baca Juga: Nasi Lethok Klaten, Citarasa Kuah Sambal Khas Nan Legendaris

“Baru beberapa tahun terakir, tepatnya semenjak musim kamera digital dan atau kamera Ponsel para fotografer berhasil mengabadikan foto Tugu Jati Bedug,” kata dia meyakinkan.

Belum lama berselang keunikan tugu ini viral di media sosial, setelah diunggah akun Instagram, Facebook, kanal YouTube maupun Tiwitter. Tiga akun yang mengunggahnya diantaranya @agendasolo, @kabarsolo dan @bejodoyamangan.

Namun demikian, ketiganya lebih memfokuskan keunikan dan sejarahnya. Tidak mengungkap sederet kisah mesteri yang menyelimuti Tugu Jati Bedug, hingga tak banyak netizen yang belum mengetahuinya. ***

 

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah