Kualitas efek visual CGI dan make-up untuk beberapa adegan juga masih biasa-biasa saja. Namun, film horor ini memiliki cukup jumpscare untuk membuat penonton berteriak.
Baca Juga: Aksara Kolojiwo, Kisah Penculikan Anak-anak Perempuan Tumbal Santet Sewu Dino
Bagi yang sudah membaca utas cerita horor Sewu Dino versi Twitter SimpleMan mungkin akan kecewa dengan film ini. Sebab, alur cerita versi film berbeda dengan versi thread.
Pada adegan pembuka misalnya, Sri mendapatkan pekerjaan setelah tidak sengaja tertabrak Sugik atau Sugih dalam versi film. Sri kemudian bertemu Karsa Atmojo.
Dalam versi novel, Sri wawancara dengan Lidya sebelum akhirnya bisa bertemu Karsa Atmojo.
Baca Juga: Malapetaka Santet Sewu Dino, Semua Berawal dari Rogot Nyowo
Dari sisi bangunan cerita, versi thread jauh lebih menyeramkan dan menegangkan dibanding versi film. Apalagi banyak momen penting dan karakter yang dihilangkan.
Misalnya adegan saat Mbah Tamin tahu bahwa Erna merupakan mata-mata keluarga Kuncoro. Plot tentang Erna yang berusaha membunuh Sri juga dihilangkan.
film horor garapan Kimo Stamboel ini juga memangkas cerita tentang Mbah Tamin, salah satu karakter yang sebenarnya menjadi kekuatan cerita Sewu Dino.
Baca Juga: Mengenal Trah Pitu dalam Sewu Dino SimpleMan, Siapa Saja Mereka?