Festival Karawitan SMP, 80 Sekolah di Karanganyar Memiliki Gamelan

- 10 November 2021, 06:51 WIB
Penampilan salah satu peserta festival karawitan SMP se Kabupaten Karanganyar dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Karanganyar Ke-104, di aula Disdikbud setempat
Penampilan salah satu peserta festival karawitan SMP se Kabupaten Karanganyar dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Karanganyar Ke-104, di aula Disdikbud setempat /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Seni karawitan masih diminati siswa-siswi SMP di Kabupaten Karanganyar, tak kurang 80 SMP masih melestarikan musik tradisional ini dalam pembelajaran ekstra kulikuler di sekolahnya.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Tarsa saat membuka festival Karawitan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Karanganyar Ke-104.   

“Sungguh membanggakan, 80-an SMP di Karanganyar masih melestarikan gamelan di sekolahnya, banyak anak-anak meminati seni dan guru yang sukarela mengajarkan  karawitan kepada anak didiknya,” kata Kadis Dikbud di aula kantornya, Selasa 09 Nopember 2021.

Baca Juga: Ekskavasi Kedua Situs Watu Genuk, BPCB Temukan Tiga Candi di Boyolali

Musik tradisional Jawa karawitan, menurutnya seni budaya yang perlu diwariskan untuk generasi mendatang. Dengan berkesenian kita dapat memperhalus jiwa anak-anak, sekaligus membuat mereka senang, dan terhibur.

Apalagi di Karanganyar masih banyak sekolah yang memiliki gamelan sendiri,  didapat dari swadaya orang tua siswa masing-masing sekolah. Menurut Tarsa,  tahun 2020 pemerintah juga menurunkan DAK (Dana Alokasi Khusus) ke sekolah yang mengajukan pengadaan gamelan.

Karena masih banyaknya anak didik yang berminat belajar dan melestarikan karawitan ini juga, Disdikbud memfasilitasi menggelar festival seni karawitan, dimaksud untuk mengasah keterampilan mereka bermain gamelan.

Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah Aura Karismatik Neptu Weton Rabu Kliwon

Selain itu, pihaknya juga sangat mengapresiasi kepada puluhan sekolah yang masih melestarikan seni karawitan. Upaya ini menurutnya patut diacungi jempol. Termasuk diantaranya juga seni tari, dan seni pedalangan.

Di Kabupaten Karanganyar juga banyak sanggar yang melatih seni pedalangan kepada anak-anak, sekolahan yang memberikan ekstrakurikuler tari tradisional juga masih banyak,” terang Kadis Dikbud Karanganyar.

Sebagaimana diketahui, kelahiran Hari Wayang Internasional juga diinisiasi Kabupaten Karanganyar, bertepatan pemberian anugerah wayang sebagai warisan budaya tak benda, diterima Alm. Ki Manteb Sudharsono, maestro dalang dari Karanganyar, di markas UNESCO di Prancis tahun 2005 lalu.

Baca Juga: Peresmian Simpang PB VI, Inilah Ikon Baru Lereng Merapi Merbabu

Karena itulah, Pemerintah Kabupaten Karanganyar berkuwajiban melestarikan seni pedalangan, karawitan dan seni tari tradisisona. Termasuk diantaranya menggelar festival karawitan dan seni tari tersebut.

Dalam festival karawitan tahun ini, babak final peserta diharuskan memperagakan gending Ketawang Karanganyar Unggul, diteruskan Lancaran Pager Mangkok Pelog 6, atau Ketawang Karanganyar Berdaya Saing karya Ki Joko Petruk. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah