- Banyak Varian
Di tahun kedua usahanya, tahun 2014, produk jamunya mulai menambahkan varian baru, yakni beras kencur dan kunir asam, sampai kini bertambah menjadi 13 varian rasa.
Baca Juga: Sudah Mengalah, Tapi Masih Akan Digugat Secara Hukum. Rumitnya Sengketa Tanah di Gedongan Colomadu
- Terbantu Reseller
Menjalin kerjasama dengan reseller, adalah salah satu cara suami Sri Hartini mengembangkan usaha, hingga kini resellernya menjamur dari Solo Raya, Jakarta, Bekasi, Bandung dan kota lain.
- Pernah Diusir
Tak hanya ditolak, diusir calon pembeli pun, sering dilalui ayah 3 anak ini, saat awal-awal memperkenalkan produk secara langsung ke pembeli.
- Tambah Kapasitas
Sebelum pandemi, jumlah pembeli jamu sudah banyak, satu bulan berkisar 1.500 hingga 2.000 botol, namun efek pandemi justru kapasitas produksi mencapai 10.000 setiap bulan.
Baca Juga: Inilah Jawabnya, Kenapa Sulit dan Sempitnya Rejeki Kita
- Rajin Pameran
Meski belum berskala nasional, namun ia rajin mengikuti pameran, bergandengan tangan dengan UMKM lain, di Kabupaten Karanganyar dan Solo Raya lainnya.
- Tambah Jaringan
Tak ingin puas dengan hasil yang sudah didapat, penyuka semua warna ini selalu rajin menambah jaringan, dengan mengikuti berbagai pelatihan, yang berhubungan dengan pengembangan usaha, serta berjejaring mengikuti organisasi pengusaha yang sudah ada.
- Gandeng Beberapa Toko
Produk jamu serbuk ataupun sirup produknya kini bisa didapatkan di beberapa toko, toko obat serta toko oleh-oleh di wilayah Karanganyar dan Solo Raya.
Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Mendedah Revolusi Mental Ala Serat Kalatida