Network
Kenapa, karena sejatinya kekuatan phisik memang bukanlah standar utama dalam kehidupan umat manusia. Penentu pertama dan paling utama kekuatan manusia, dalam menghadap apa saja sesungguhnya tergantung dari kekuatan kalbunya.
Sebesar, setinggi dan sekuat apapun phisiknya, jikalau kalbunya terserang al-wahn (cinta dunia dan takut pada kematian), dipastikan orang tersebut akan menjadi sangat lemah.
Sebaliknya jika badan sakit dan diancam, walau kondisi pedang di leher sekalipun dia tak pernah takut. Karena kekuatan sudah dia miliki di kalbunya, dia bisa menyelesaikan banyak masalah, dan kuat mengahadapi berbagai macam tantangan.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Inilah Jawabnya, Kenapa Tak Boleh Menghakimi Hati Orang Lain
Itu hanya terjadi ketika hati dan ruh kuat, diraih oleh orang-orang yang senantiasa berdzikir pada Allah Subhanahu wata’ala. Berzikir, juga bisa membuat kalbu yang tadinya terdapat bercak-bercak hitam menjadi terang.
Kalbu kemudian menjadi bening dan cahayanya memancar terang, sehingga mampu menangkap objek yang terlihat maupun di balik sesuatu yang terang.
Mata ini penuh dengan kelemahan; tidak mampu melihat yang tak terlihat, tidak mampu mengindra yang tak dapat terindra, tidak mampu melihat sesuatu di balik sesuatu, semua itu sangat ditentukan oleh bening dan keruhnya kalbu manusia, hanya dengan mengingat Allah.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Catat, Inilah Risalah Penyebab Ketidaksabaran
Berdzikir membuat kalbu kita semakin kuat, apalagi jika kalbu sering kita doakan misalnya; “Wahai Engkau ya Allah yang membolak balikan hati, teguhkanlah hati ke jalan agama-Mu.”
“Wahai Maha yang menggeser-geserkan hati, Maha merubah-rubah isi hati Teguhkanlah hati kami di jalan ketaatan kepada-Mu ya Allah!”
