Network
Oleh |.| Ustadz Moch Isnaeini
Ceramah tausiah hari ini, lebih memperdalam dahsyatnya lantunan berdzikir kepada Allah teruntuk lebih menghidupkan dan memperkuat kalbu kita.
Dalam ceramah tausiah sebelumnya, memang pernah juga disampaikan tematik terkait berdzikir. Namun demikian, risalah yang disampaikan dengan sub-sub tema yang berbeda.
Nah, uraian terkait berdzikir dalam tematik ceramah tausiah hari ini, selain melengkapi dapat juga teruntuk lebih memperdalam tematik sebelumnya yang juga pernah kami sampaikan di KaranganyarNews.com ini.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Risalah Keutamaan dan Kekuatan Dzikir Kepada Allah
Keutamaan kita berdzikir kepada Allah SWT, sebenarnya teruntuk lebih menguatkan kedahsyatan kepekaan kalbu kita. Karena orang-orang yang senantiasa berdzikir, lantunan dan alunan khusuknya akan lebih menghidupkan kepekaan kalbunya.
Kolbun atau kalbu yang tadinya mati suri, sekarat atau sebutan lainnya akan hidup kembali jikalau kita runtin suntuk berdzikir.
Tak hanya itu, selain lebih menguatkan kepekaan kalbu, berdzikir juga lebih menguatkan ruh bahkan memperkuat phisikis maupun phisik kita.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Keajaiban Allah Terealisasi Lewat Terkabulnya Doa
Kenapa, karena sejatinya kekuatan phisik memang bukanlah standar utama dalam kehidupan umat manusia. Penentu pertama dan paling utama kekuatan manusia, dalam menghadap apa saja sesungguhnya tergantung dari kekuatan kalbunya.
Sebesar, setinggi dan sekuat apapun phisiknya, jikalau kalbunya terserang al-wahn (cinta dunia dan takut pada kematian), dipastikan orang tersebut akan menjadi sangat lemah.
Sebaliknya jika badan sakit dan diancam, walau kondisi pedang di leher sekalipun dia tak pernah takut. Karena kekuatan sudah dia miliki di kalbunya, dia bisa menyelesaikan banyak masalah, dan kuat mengahadapi berbagai macam tantangan.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Inilah Jawabnya, Kenapa Tak Boleh Menghakimi Hati Orang Lain
Itu hanya terjadi ketika hati dan ruh kuat, diraih oleh orang-orang yang senantiasa berdzikir pada Allah Subhanahu wata’ala. Berzikir, juga bisa membuat kalbu yang tadinya terdapat bercak-bercak hitam menjadi terang.
Kalbu kemudian menjadi bening dan cahayanya memancar terang, sehingga mampu menangkap objek yang terlihat maupun di balik sesuatu yang terang.
Mata ini penuh dengan kelemahan; tidak mampu melihat yang tak terlihat, tidak mampu mengindra yang tak dapat terindra, tidak mampu melihat sesuatu di balik sesuatu, semua itu sangat ditentukan oleh bening dan keruhnya kalbu manusia, hanya dengan mengingat Allah.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Catat, Inilah Risalah Penyebab Ketidaksabaran
Berdzikir membuat kalbu kita semakin kuat, apalagi jika kalbu sering kita doakan misalnya; “Wahai Engkau ya Allah yang membolak balikan hati, teguhkanlah hati ke jalan agama-Mu.”
“Wahai Maha yang menggeser-geserkan hati, Maha merubah-rubah isi hati Teguhkanlah hati kami di jalan ketaatan kepada-Mu ya Allah!”
Sungguh itu sebuah rejeki besar, ketika kita diberi kekuatan Allah untuk senantiasa khusuk berdzikir dan khidmah berdoa kepada-Nya.
Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Mengkolaborasi Keistimewaan Dibalik Kelemahan
Sungguh itu sebuah rejeki besar; ketika kita diberikan kekuatan hati oleh Allah SWT. Karenanya berbagai dzikir, doa akan mendatangkan banyak sekali manfaat terutama kekuatan.
Dalam kondisi yang serba sulit saat ini, kita butuh metabolisme tubuh yg kuat. Kita butuh optimism, kita harus menutup diri dari berbagai macam pesimisme dan rasa takut. Kita harus menjadi orang yang teguh dan tidak ada jalan kecuali senantiasa berdzikir kepada Allah SWT. ***
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.
