Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Ada Awan Cumulonimbus di Sejumlah Lautan

18 Desember 2023, 21:59 WIB
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Ada Awan Cumulonimbus di Sejumlah Lautan /Pixabay/Dertobisturmjagd

KARANGANYARNEWS - Masyarakat diimbau tetap waspada dengan adanya kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama musim liburan akhir tahun, yakni periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Imbauan tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui pernyataannya.

Imbauan potensi cuaca ekstrem itu diungkapkan Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto berdasarkan analisis terbaru, aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan masih dapat berlangsung dalam 3-4 hari ke depan dengan kecenderungan melemah intensitasnya sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru," ujarnya di Jakarta, Senin 18 Desember 2023.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jateng Hari Ini: Waspada Hujan Disertai Angin dan Kilat!

Adapun potensi peningkatan curah hujan itu menurut Guswanto, diprakirakan terjadi di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai tanggal 23 Desember 2023.

Guswanto juga menambahkan, keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan tersebut juga secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Lebih lanjut Guswanto juga menyampaikan berdasarkan data analisis dinamika atmosfer terkini, cuaca hingga 23 Desember 2023 diprediksi hujan masih terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Baca Juga: Cuaca Estrem, Arif Dwi Pangestu Gagal Bawa Pulang Medali Olimpiade Tokyo 2020

Ia menyebutkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua, Sulawesi, dan Maluku.

Potensi Awan Cumulonimbus

Terkait potensi awan cumulonimbus (CB), Guswanto mengatakan pada periode 18-23 Desember 2023, potensi awan CB dapat terjadi dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional).

Ia memprediksi awan CB terjadi di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudera Pasifik utara Pulau Papua, Samudera Hindia barat Pulau Sumatera, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Seram, Laut Banda, Laut Aru, Laut Arafura, sebagian Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan Pulau Papua.

Baca Juga: Waspadai Penyakit Bawaan Musim Ekstrem: Resep Herbal Batuk, Pilek dan Meriang

Ditambahkan Guswanto, dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75npersen (FRQ/Frequent) diprediksi terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Filipina, Samudera Pasifik utara Pulau Papua, dan Laut Arafura.

Apa itu Awan Cumulonimbus?

Sebagai informasi tambahan, awan cumulonimbus berbentuk vertikal dan menjulang tinggi di langit dengan warna yang sangat gelap.

Kemunculannya sering disebut menandai akan turun hujan hingga juga terkenal dengan sebutan awan petir.

Bentuk dasar awan cumulonimbus adalah datar dengan fitur seperti dinding berwarna sangat gelap tergantung pada bagian bawahnya.

Laman Universitas Medan Area menyebutkan, awan ini semakin terlihat menakutkan lantaran letaknya tidak terlalu tinggi dari permukaan bumi.

Nama cumulonimbus sendiri berasal dari bahasa Latin “Cumulus” yang memiliki arti tumpukan dan “Nimbus” yang berarti badai. ***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler