28 Gempa Susulan, BMKG; Waspadai Gempa Pemicu Tsunami Selat Sunda

- 15 Januari 2022, 10:36 WIB
Tercatat hingga Sabtu 15 Januari 2022 pagi, tak kurang 738 unit bangunan rusak terdampak gempa magnitudo 6,6  Jumat 14 Januari 2022 petang di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten
Tercatat hingga Sabtu 15 Januari 2022 pagi, tak kurang 738 unit bangunan rusak terdampak gempa magnitudo 6,6 Jumat 14 Januari 2022 petang di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten /Dok PRMN/

KARANGANYARNEWS - Pasca gempa bumi Selat Sunda, Jumat petang kemarin BMKG merekomendasi lebih mewaspadai terjadinya gempa bumi besar pemicu tsunami.

Tercatat, hingga Sabtu 15 Januari 2022 pagi terjadi 28 kali bencana susulan (aftershocks) pasca gempa Mag. 6,6 di selatan Selat Sunda, Jumat 14 Januari 2022 petang.

Demikian disampaikan Daryono,  Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG).

Baca Juga: Status Tanggap Bencana di Pandeglang dan Update Dampak Gempa M 6,6

Dijelaskan juga, Selat Sunda merupakan zona "Seismic Gap", kekosongan gempa besar selama ratusan tahun. Itulah perlunya semua pihak mewaspadai, karena berada di antara 2 gempa bumi besar yang merusak dan memicu tsunami.

“Pertama gempa bumi Pangandaran M7,7 (2006) dan kedua gempa bumi Bengkulu M8,5 (2007),” terang Daryono sebagaimana ditulis dalam akun twitter dia, Sabtu 15 Januari 2022 pagi.

Terkait dampak sejumlah bangunan yang rusak tertima gempa bumi magnitudo 6,6  Jumat pukul 16.05 WIB kemarin, menurutnya bertambah menjadi 738 unit dari sebelumnya 263 unit.

Baca Juga: Update Dampak Gempa M 6,6 di Banten, 36 Rumah dan Sekolah Rusak

Hal itu juga dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro. Menurutnya,  proses pendataan hingga kini masih terus dilakukan.

Diyakini data bangunan rumah rusak terus bertambah, lokasi rumah rusak tersebar di 27 kecamatan dan 113 desa, terparah di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.

“Dari 738 bangunan rumah yang  rusak terdiri atas rusak berat 164 unit, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang,” Girgi Jantoro merinci.

Baca Juga: Primbon Jawa: Weton Sabtu Legi, Inilah Deretan Hoki Pendongkrak Rejekimu

Sedangkan sarana pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat ibadah yang rusak di antaranya gedung sekolah 13 unit, Puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat unit dan satu unit tempat usaha.  

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jumat 14 Januari 2022 pukul 16.05 WIB, terjadi gempa yang bersumber dari bagian selatan Banten, gempa bumi ini disebutkan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala BMKG, Dwikorita menjelaskan gempa di wilayah selatan Banten menunjukkan parameter kekuatan M 6,6. Sebelumnya, saat terjadi gempa pertama terbaca M 6,7.

Baca Juga: Kian Maraknya Kekerasan Seks di Sekolah, Ganjar; Tindak Tegas Tak Ada Toleransi

Dia menjelaskan, episenter gempa bumi ada pada koordinat 7,21 derajat Lintang Selatan dan 105,05 derajat Bujur Timur. Lokasinya berada di laut sekitar 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Padeglang, Provinsi Banten.

Sementara untuk kedalaman gempa tercatat terjadi pada 40 km. Melihat laporan episenter dan kedalaman hiposenter, menurut Dwikorita termasuk gempa dangkal.

Terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Samudera Indo-Australia, menujam ke dalam lempeng eurasia. Tepatnya ke bawah Pulau Jawa, menerus ke Nusa Tenggara.

Baca Juga: Terjawab Pertanyaan Netizen, Kenapa Gading Martin ‘Ngebet’ Bertemu Gibran

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik, akibat patahan naik," jelasnya.

Dwikorita juga memberikan himbauan, teruntuk masyarakat di wilayah terdampak. Salah satunya tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Mohon dipastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa,  ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan sebelum kembali ke rumah," kata Dwikorita. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah