BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Pekan Ini, Ada Hujan Lebat Disertai Petir

- 19 April 2024, 12:05 WIB
BMKG memprakirakan kondisi cuaca pekan ini diwarnai adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi. BMKG meminta untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem. (Foto ilustrasi: Pixabay/GoranH)
BMKG memprakirakan kondisi cuaca pekan ini diwarnai adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi. BMKG meminta untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem. (Foto ilustrasi: Pixabay/GoranH) /

KARANGANYARNEWS - BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Pekan Ini, Ada Hujan Lebat Disertai Petir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca pekan ini diwarnai adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan kondisi ini dipicu aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer, antara lain aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian Selatan, Jawa bagian tengah hingga Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian tengah hingga Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua yang dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan.

Baca Juga: Lowongan Terbaru: KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Pendaftaran hingga 22 April

Selain itu, kata dia, gelombang atmosfer Kelvin diprakirakan aktif di wilayah Sumatra dalam sepekan ke depan yang dapat memicu adanya potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Sementara itu, diketahui sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan Utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua.

Sirkulasi-sirkulasi ini membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di Laut Seram dan dari Papua Barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.

Labilitas atmosfer pada skala lokal terpantau masih cukup kuta juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: ASN Mulai Pindah ke IKN Tahun Ini, Sejumlah Menteri bakal Hijrah Juli 2024

"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang dengan dampak yang dapat ditimbulkannya, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Kondisi ini berlangsung sebagian wilayah Indonesia hingga 21 April 2024," ungkapnya, dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, bmkg.go.id, Jumat, 19 April 2024.

Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani menambahkan, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 16 hingga 21 April 2024 dapat terjadi di sebagian besar Sumatra, terutama bagian pesisir Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pesisir Utara Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.

Baca Juga: Apple Siap Buka Pabrik di Indonesia, Didukung 4 Developer Academy

"Maka dari itu, khusus kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan untuk berhati-hati dan senantiasa waspada. Ikuti arahan dan imbauan pemerintah," tambahnya.

Andri Ramdhani juga menyampaikan kepada masyarakat, khususnya bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak ditimbulkan akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

Hal lain perlu diwaspadai adalah fenomena Antecedent Precipitation, yakni terjadinya curah hujan yang turun sebelumnya dengan kemungkinan dapat memperparah dampak cuaca ekstrem.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Spot Wisata Solo Paling Hits, Instagramable dan Estetik buat Hunting Foto

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.

"Mohon dipahami yang kami sampaikan ini adalah kondisi secara umum atau general di masing-masing wilayah. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih akurat dan informasi perubahan cuaca setiap saat dengan resolusi lebih tinggi di setiap kecamatan, masyarakat dihimbau untuk dapat mengakses aplikasi InfoBMKG," pungkas Andri Ramdhani. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah