Hapus Stigma Klasik, Museum Sewu Rai Eksplore Nuansa Jepang Jawa

27 Januari 2022, 15:20 WIB
Selaian taman sakura berlatar bangunan kerajaan Jepang, di Museum Sewu Rai Wonogiri juga masih banyak lagi spot selfi foto lainnya /jatengtravelguide/

KARANGANYARNEWS – Museum Sewu Rai, Namanya. Destinasi baru di Kabupaten Wonogiri, mengeksplore spot selfie foto berlatar Negeri Jepang dikolaborasikan Budaya Jawa.

Museum biasanya merupakan tempat penyimpanan barang-barang bersejarah, benda-benda antik, dalam bangunan kuno bernuansa angker dan atau horor. Karenanya, destinasi Museum tidak menarik kaum milenial.

Lain halnya destinasi Museum yang satu ini, Sewu Rai mengusung tema sangat beda dengan Museum pada umumnya. Menghapus stigma Museum sebagai obyek wisata kuna nan angker, Museum Sewu Rai lebih mengeksplore nuansa kekinian. 

Baca Juga: Arie Untung Mudik Klaten; Nostalgia Masa Belia, Muluk Dekem Nasi Trancam

Museum yang berada di satu komplek perkampungan Bali, sering disebut juga Kitagawa Pesona Bali dan Istana Parnaraya di Kabupaten Wonogiri ini, disebutkan lebih mengusung nuansa ala Negeri Paman Sam.

Mengutip jatengtravelguide.info, diantaranya terdapat taman bunga sakura di pintu masuk, juga tampilan pagar dan gapura di atasnya, layaknya bangunan kerajaan Jepang Kuno. 

Selebihnya, juga memajang koleksi topeng wajah yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Pengunjung, dapat juga mengunjungi eksplorasi nuansa Jepang lainnya lagi, seperti deretan gapura dengan tanaman rambat, lampion imlek warna-warni dan lainnya. 

Baca Juga: Pindang Kambing Mbah Sinem Wonogiri, Rasanya Begitu Nyamleng!

Masih ada lagi, beberapa bangunan kayu ala rumah tradisional khas Jepang, taman bunga sakura di dekat pintu gerbang torii dan payung gantung warna-warni, keseluruhannya sangat rekomended sebagai beground selfie foto. 

Lebih menarik lagi, wisatawan dapat juga menyewa kostum kimono yang dibandrol Rp 50.000 – Rp 100.000 untuk sekali pakai, tanpa batasan waktu.

Ruang pamer seribu topeng karakteristik manusia dalam Museum Sewu Rai Wonogiri

Dengan berkostum kimono dan berfoto di spot ala Jepang, wisatawan memiliki dokumentasi layaknya telah berkunjung ke Jepang sungguhana. 

Museum Sewu Rai, terletak di Jalan Alternatif Jatiroto-Wonogiri. Tepatnya di Dusun Gupit, Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Baca Juga: Berlatar Intrik Politik Kerajaan, Inilah Sejarah Kerajinan Tembaga Khas Cepogo

“Destinasi wisata baru di Kota Gaplek ini, buka setiap hari mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Harga tiket masuknya juga terbilang murah hanya Rp 5.000 per orang,” terang portal jatengtravelguide.info.

Terkait nama Sewu Rai, sumber lain yang dihimpun KaranganyarNews.pikiran-rakyat.com menyebutkan, tak lepas dari keberadaan seribu topeng berbeda-beda karakteristik manusia dalam Museum ini.

Destinasi wisata unik nan arstitik ini, dibangun 2017. Menurut Ringgo, Manager Operasional Museum Sewu Rai sejak mulai dibangun dan diresmikan pada Maret 2020, destinasi wisata yang membidik kaum milenial ini telah dikonsep sebagaimana saat ini.

Baca Juga: Weton Kamis Pon, Inilah Sederet karir Profesi Pendongkrak Kekayaanmu

“Pak Suparno (Owner Museum Sewu Rai), ide-idenya memang dikenal nyentrik. Disebut Disebut Museum Sewu Rai, karena keberadaan 1.000 topeng yang mengekspresikan 1.000 karakteristik watak manusia,” ungkap Ringgo kepada awak media.

Selain itu, keunikan Museum Sewu Rai adalah konsep mengkombinasikan Budaya Jepang dan Budaya Jawa. Misalnya, saat pengunjung datang akan langsung disambut Torii, pintu gerbang khas Jepang. Akan tetapi, saat masuk ruangan lekat dengan Budaya Jawa.

“Area selfie foto berkarakter Budaya Jepang, sedangkan ruang pamernya identik Budaya Jawa. Kalau budaya Jawa saja sudah banyak, kami ingin tampilkan keunikan yang lain dan beda dengan yang sudah ada,” tambah Ringgo.

Baca Juga: Uji Nyali di Kalimati, Spot Mancing Toman Monster Berselimut Sederet Misteri

Ditanya pembuatan 1.000 topeng beda karakteristik dalam Museum ini, dia mengaku produsennya berasal dari Kecamatan Eromoko, namanya Dalang Sutardi.

Ditambahkan, meski penyebutan objek wisata yang dikelolanya Museum. Namun, destinasi wisata ini juga dapat digunakan berbagai acara. Semisal pagelaran seni budaya, teater, promo produk UMKM,  seminar, rapat kerja dan lainnya. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler